Pelaku usaha mikro pada masa pandemi ini memang banyak sekali yang mencari cara untuk daftar UMKM online yang tujuannya adalah mendapat BLT yang tidak seberapa. Padahal, itu hanya sementara, sedangkan apa yang harus UMKM lakukan adalah transformasi digital.

Era pandemi sekarang ini telah membawa perilaku masyarakat menjadi semakin online. Saat ini, mungkin di seluruh Indonesia kita mendengar “Pakeeet” dari antaran COD orderan online. Lantas, mengapa para UMKM masih berebut BLT dan melakukan pendaftaran UMKM secara online agar mendapatkan BLT tersebut? bukankah UMKM itu adalah para pengusaha?.

Onlinekan Bisnis UMKM Anda, Tak Perlu Daftar UMKM Online

Apa yang pemerintah Indonesia lakukan untuk UMKM mungkin berniat baik, akan tetapi dengan BLT tersebut sifatnya hanya sementara. Tidak ada daya ungkit yang signifikan, hanya pembagian uang secara gratis saja. Sedangkan UMKM memerlukan modal lebih dari BLT yang diberikan oleh pemerintah.

Seharusnya, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UMKM harusnya mendorong sektor UMKM untuk melakukan transformasi digital. Ada beberapa cara pemerintah dalam melakukan hal ini, antara lain dengan memberikan pelatihan bagi para UMKM untuk memasarkan produk mereka secara online.

Jika para UMKM terus mencari cara untuk daftar UMKM online maka ini artinya ada “penyesatan” secara massive. Mereka tidak akan berpikir untuk mencari cara dalam beradaptasi pada kenormalan baru. Era kenormalan baru ini mengharuskan bisnis apa saja dan dalam skala apapun untuk menggunakan saluran online.

Hal yang mengkhawatirkan dari BLT UKM ini adalah tidak tepat sasaran, alias yang diberikan bukan para pelaku UMKM akan tetapi mereka yang cuma iseng-iseng jualan atau mereka yang mendaftar UMKM Online padahal tidak berjualan alias UMKM Fiktif.

Akan lebih mudah jika pemerintah Indonesia mendorong UMKM untuk memiliki website penjualan online (yang biayanya tidak semahal BLT UMKM) dan kemudian baru beri bantuan kepada mereka. Ini akan lebih tepat sasaran dan mendorong kemajuan untuk bisnis UKM.

Apa Yang Anda Dapat Dari Daftar UMKM Online?

Oke pertama cuan alias duit, berapa yang Anda dapat ? berapa modal lancar Anda untuk mempertahankan bisnis? tentu tidak cukup bukan ?

Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah mulai berpikir ulang antara memberikan bantuan langsung tunai ke UMKM atau berikan mereka dukungan untuk masuk ke dunia online. Yang mana yang miliki daya ungkit? seharusnya seorang menteri dapat berpikir strategis mengenai hal ini, entah apa yang dipikirkan sehingga saat pandemi sekarang ini pun belum ada aksi signifikan dari pemerintah untuk mengonlinekan UMKM.

Kemandirian UMKM

Indonesia pernah mengalami krisis sebelumnya, dan UMKM yang mendorong bangkitnya perekonomian. Akan tetapi ini sepertinya berbeda dengan sekarang dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Saat pandemi sekarang ini, entah kenapa pemerintah malah memberikan BLT bagi UMKM yang seharusnya memberikan kemudahan dan dorongan bagi UMKM untuk melakukan penjualan.

Apa yang dibutuhkan UMKM saat ini bukan hanya modal, akan tetapi lebih pada bagaimana cara mereka mengadaptasikan bisnis di era kenormalan baru. Pemerintah harus membuka mata lebar-lebar agar dapat melihat bahwa sekarang orang membeli sesuatu sudah secara online.

Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan fasilitas jualan online bagi para UMKM di setiap daerah. Ini namanya hyper-local marketplace, dimana isinya adalah pelaku UMKM di daerah masing-masing. Pada hyper local marketplace ini, pemerintah dapat mendukung biaya pengiriman dengan menggunakan PT POS agar dapat lebih murah.

Pengembangan selanjutnya, pemerintah melalui PT POS dapat mengadakan program kirim gratis ke Asia Tenggara, sehingga produk-produk lokal para UMKM dapat lebih dikenal di pasar Asia Tenggara. Baru kemudian pemerintah dapat membuat program crowd funding untuk mendukung pengembangan UMKM Online.

Pandemi Masih Terlalu Lama Untuk Berakhir

Pandemi Covid-19 terus memiliki varian baru, dan beberapa ahli di dunia menyatakan bahwa pandemi ini akan lama berakhir. Apa yang harus kita lakukan adalah beradaptasi dengan kondisi ini. Prokes untuk keamanan, sedangkan untuk bisnis UMKM bagaimana? apa dengan BLT saja? Ayolah berpikir yang benar.

Bagi Anda yang telah masuk pada pendaftaran UMKM Online, gunakanlah dana tersebut untuk mendorong bisnis Anda. Jangan kemudian Anda gunakan untuk bayar cicilan motorlah, cicilan ponsel samsung atau lainnya. Anda harus menghargai niat baik dari pemerintah dengan BLT tersebut. Gunakan untuk hal jangka panjang, seperti membuat website landing page, karena pandemi ini belum akan segera berakhir. Itu kenyataanya.

Kemandirian UMKM

Kemandirian UMKM sangat diperlukan dalam kondisi sekarang ini untuk dapat memulihkan perekonomian Indonesia. Akan tetapi caranya harus dengan strategi jangka pendek yang dapat mendukung jangka panjang. BLT UMKM mungkin bagus pada awalnya, akan tetapi ini kurang mendukung untuk strategi jangka panjang.

Strategi jangka panjang untuk UMKM seharusnya bertujuan untuk beradaptasi dengan kenormalan baru, alias mengonlinekan seluruh UMKM di Indonesia. Caranya bagaimana, ini pemerintah perlu berkonsultasi dengan para praktisi yang benar-benar memahami lansekap digital dan telah berpengalaman secara online selama belasan tahun.

Perlu ada banyak webinar untuk memberikan pencerahan bagi para pelaku UMKM tentang bagaimana cara berjualan online.

Beberapa Contoh UMKM Online

Untuk bisa mendapatkan penjualan secara online, UMKM memerlukan website yang bagus dan ini tidak mahal, hanya sekitar Rp. 70.000 per bulan saja.

Berikut beberapa contoh daftar UMKM online yang telah berhasil melakukan transformasi digital untuk beradaptasi pada kenormalan baru alih-alih mencari cara untuk daftar UMKM Online agar mendapat uang yang cepat habisnya.

Bisnis Songket Minangkabau di Sumatera Barat

yang merupakan pelaku UMKM – Rumah Songket Eka Halaban, mereka telah melakukan transformasi digital, yakni dengan menggunakan website toko online untuk menampung penjualan sekaligus memperluas pemasaran mereka. Songket Minang merupakan warisan budaya Indonesia yang cukup diminati secara global, dengan menggunakan iklan Google – bisnis songket tersebut dapat menembus pasar di Malaysia.

Bisnis Frozen Food di Jakarta Selatan

Makanan beku jadi primadona selama pandemi yang mana belum jelas kapan berakhirnya. Bisnis frozen food merupakan salah satu bisnsi yang mudah dilakukan oleh siapa saja. Sebuah bisnis frozen food di Jakarta Selatan – SiapSantap.ID – melakukan transformasi digital dengan membuat website landing page dan beriklan di mesin pencari Google untuk mendapatkan penjualan. Salah satu produk unggulan mereka adalah durian kupas yang banyak dibeli oleh para pengunjung website SiapSantap.ID.

Jasa Jahit Busana

Jahitan Bunda merupakan jasa jahit pakaian yang menggunakan website yang cepat diakses untuk mempermudah calon pengguna jasa jahitan mereka dalam melihat gambar-gambar model busana yang ada. Dengan melakukan optimasi website untuk mesin pencari, Jahitan Bunda mendapatkan lebih banyak pengunjung website yang berkualitas.

google analytics jahitan bunda

Peningkatan jumlah pengunjung tersebut – sedikit banyaknya – tentu dapat mendorong potensi penjualan jasa jahitan mereka.

Kesimpulan:

Bagi Anda para pelaku UMKM, tidak selalu harus menunggu aksi dari pemerintah. Beberapa UMKM di Indonesia sudah mulai memiliki website toko online untuk mendukung penjualan dan memperluas pemasaran mereka di era kenormalan baru saat ini.

Banyak bisnis besar seperti departemen store dan yang menyewa properti mahal seperti di Mall berakhir kandas di era pandemi sekarang ini. Ini adalah momentum yang tepat bagi para UMKM untuk mengambil alih pasar, yakni dengan melakukan transformasi digital.

Jadi, ketimbang Anda mencar-cari cara untuk daftar UKM Online demi mendapatkan bantuan tunai, lebih baik para UMKM mulai mencari cara untuk menempatkan bisnis secara online dengan baik dan benar, tidak hanya mengandalkan marketplace dan medsos saja.

Demikian artikel singkat ini semoga dapat membuka mata para stake holder di negeri tercinta ini, dan juga membuka mata para pelaku UMKM untuk mulai beradaptasi dengan kenormalan baru.

Pin It on Pinterest

Share This