Listrik padam bisa terjadi kapan saja, baik di rumah maupun industri. Gangguan ini bisa menghambat aktivitas, merusak perangkat elektronik, atau bahkan menyebabkan kerugian besar di sektor industri. Oleh karena itu, memiliki sistem cadangan listrik seperti UPS atau energy storage dari solar panel (ESS) menjadi solusi penting agar operasional tetap berjalan lancar. Artikel ini akan membahas lengkap fungsi UPS, definisi, cara kerja, jenis, perbedaannya dengan ESS, dan faktor penting dalam memilih UPS.

UPS adalah

Pernah ngalamin listrik tiba-tiba mati pas lagi kerja atau main game? Nah, di sinilah UPS (Uninterruptible Power Supply) berperan! UPS adalah perangkat yang menyediakan cadangan daya sementara saat listrik utama padam. Perangkat elektronik tetap bisa beroperasi atau setidaknya memberikan waktu untuk menyimpan pekerjaan sebelum benar-benar mati.

UPS bukan cuma buat komputer atau server, tapi juga dipakai di rumah dan industri. Dari menjaga kelistrikan perangkat penting sampai mencegah downtime di pabrik, UPS punya peran yang nggak bisa diremehin.

Fungsi UPS

fungsi ups untuk industri dan perumahan

UPS bukan sekadar “baterai cadangan” biasa. Berikut beberapa fungsi utama UPS yang bikin kamu makin yakin buat pakai alat ini:

  1. Melindungi Perangkat dari Mati Mendadak
    Saat listrik padam tiba-tiba, perangkat bisa rusak, terutama yang sensitif seperti komputer, server, atau mesin produksi. UPS ngasih waktu beberapa menit buat kamu nyimpen pekerjaan atau nge-backup data.
  2. Menstabilkan Tegangan Listrik
    Kadang listrik nggak langsung mati, tapi naik-turun alias nggak stabil. Ini bisa bikin perangkat cepat rusak. UPS bantu menstabilkan tegangan biar perangkat tetap aman.
  3. Memberikan Waktu untuk Beralih ke Sumber Daya Alternatif
    Kalau kamu pakai genset atau energy storage dari solar panel, UPS kasih waktu buat nyalain sumber daya alternatif tanpa bikin perangkat mati tiba-tiba.

Fungsi-fungsi di atas menjadikan UPS sebagai solusi penting bagi rumah tangga, kantor, maupun industri supaya operasional tetap lancar tanpa gangguan listrik.

Di data center, UPS sangat berguna untuk menjadi “jembatan” pada saat terjadi pemadaman listrik sebelum beralih ke sumber energi cadangan seperti genset. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya down-time yang dapat akibatkan kerugian milyaran rupiah per jam (bahkan lebih).

Perbedaan UPS dan Energy Storage dari Solar Panel

energy storage system

Banyak orang mengira UPS dan energy storage dari solar panel itu sama, padahal beda! Yuk, kita bahas perbedaannya:

Aspek UPS Energy Storage dari Solar Panel
Sumber Daya Menggunakan daya dari listrik PLN dan hanya aktif saat listrik padam Menggunakan daya yang disimpan dari panel surya dan bisa menjadi sumber listrik utama
Durasi Backup Daya Biasanya hanya bertahan beberapa menit hingga beberapa jam Bisa bertahan berjam-jam hingga berhari-hari tergantung kapasitas baterai
Fungsi Utama Sebagai cadangan listrik jangka pendek untuk perangkat elektronik Sebagai sumber listrik alternatif yang bisa digunakan terus-menerus
Kapasitas Mulai dari 500VA hingga 10.000VA untuk industri Mulai dari 1kWh hingga puluhan kWh sesuai kebutuhan

Kalau butuh solusi jangka panjang, energy storage lebih cocok. Tapi kalau hanya butuh daya cadangan sementara, UPS adalah pilihan yang lebih praktis.

Namun, UPS juga memiliki kapasitas yang besar. Ini sangat berguna di data center yang menjalankan misi kritis. Para pengelola pusat data juga mempertimbangkan ESS sebagai pengganti UPS bahkan menggantikan genset. Yang jadi masalah di sini adalah seberapa cepat perpindahan sumber energi dapat terjadi.

3 Jenis UPS dan Cara Kerjanya

UPS ada beberapa jenis, masing-masing punya cara kerja yang berbeda. Yuk, kenali jenis-jenisnya supaya kamu bisa pilih yang paling cocok buat kebutuhan kamu!

  • Offline/Standby UPS. Jenis UPS ini nyala hanya saat listrik padam. Saat listrik normal, daya langsung dari PLN tanpa lewat UPS.
  • Line-Interactive UPS. Selain berfungsi sebagai cadangan, UPS ini juga bisa menyesuaikan tegangan listrik yang naik-turun biar lebih stabil.
  • Online UPS. UPS ini terus menerus menyalurkan listrik dari baterainya ke perangkat, sehingga lebih stabil dan cocok buat industri atau server.

Dari ketiga jenis di atas, mana yang paling pas buat kebutuhanmu? Kalau buat rumah, standby UPS udah cukup, tapi kalau buat bisnis atau server, lebih baik pilih online UPS.

Panduan Memilih UPS atau Energy Storage yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Saat listrik padam, Anda pasti tidak ingin perangkat elektronik tiba-tiba mati begitu saja, bukan? Nah, solusi terbaiknya adalah menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) atau Energy Storage.

Tapi, mana yang paling cocok untuk kebutuhan Anda? Yuk, kita bahas faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih!

Hitung Daya yang Dibutuhkan

Sebelum ngemilih UPS atau Energy Storage, langkah pertama yang terpenting adalah mengetahui total daya perangkat yang ingin kita lindungi. Caranya; catat daya (watt) dari setiap perangkat elektronik yang akan disambungkan ke UPS atau Energy Storage, lalu jumlahkan totalnya.

Pastikan memilih UPS atau Energy Storage dengan kapasitas yang lebih besar dari total daya agar aman dan tidak cepat habis.

Durasi Backup yang Dibutuhkan

UPS dan Energy Storage memiliki perbedaan utama dalam hal durasi backup. UPS umumnya hanya bertahan 15 menit hingga 2 jam, cocok buat kebutuhan darurat seperti komputer atau AC agar bisa dimatikan dengan aman saat listrik padam.

Sementara itu, Energy Storage bisa bertahan lebih lama, dari beberapa jam hingga seharian penuh. Ini lebih cocok untuk rumah atau kantor yang membutuhkan daya lebih lama, bahkan bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis panel surya.

Anggaran yang Tersedia

Masalah harga tentu menjadi pertimbangan penting. UPS lebih terjangkau dan cocok untuk solusi jangka pendek. Di sisi lain, Energy Storage memang lebih mahal di awal, tetapi bisa menghemat tagihan listrik dalam jangka panjang, terutama jika dikombinasikan dengan energi terbarukan seperti solar panel.

Keperluan Tambahan dan Kemudahan Instalasi

Jika hanya butuh backup singkat, misalnya untuk komputer atau router WiFi, UPS adalah pilihan yang lebih simpel dan mudah dipasang. Namun, jika ingin cadangan daya lebih lama, Energy Storage lebih fleksibel dan bisa digunakan untuk banyak perangkat sekaligus.

Jika mempertimbangkan energi terbarukan, pilihlah Energy Storage yang bisa dihubungkan dengan solar panel agar lebih hemat dan ramah lingkungan.

Jadi Sudah Paham Fungsi UPS?

UPS adalah solusi praktis buat melindungi perangkat elektronik dari listrik mati mendadak. Fungsi UPS yang paling utama adalah melindungi perangkat, menstabilkan tegangan, dan memberi waktu buat beralih ke sumber daya lain. UPS cocok dipakai di rumah maupun industri.

Tapi kalau butuh daya lebih lama dan berkelanjutan, energy storage dari solar panel bisa jadi pilihan. Pastikan kamu memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhanmu supaya perangkat tetap aman dan operasional nggak terganggu

ESS lebih cocok untuk industri seperti manufaktur dan industri data center untuk menghindari down-time. Saat ini, sudah banyak data center yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi cadangan mereka untuk disaster recovery plan.

Sebelum membeli, pastikan mempertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan fitur yang ditawarkan oleh masing-masing perangkat. Semoga artikel ini membantu Anda memilih solusi daya cadangan yang tepat!

Pin It on Pinterest

Share This