Green peace selama bertahun-tahun telah mengeluh tentang kurangnya pemanfaatan energi terbarukan di perusahaan berteknologi tinggi. Menjawab hal ini para perusahaan hi-tech tersebut mulai merespon dengan mengembangkan konsep green data center. Saat ini sederetan daftar data center terkemuka telah berhasil menerapkan pasokan listrik berteaga surya untuk fasilitas data center mereka.

daftar data center bertenaga surya

Daftar Data Center Bertenaga Surya

Sebuah fasilitas data center membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar untuk menyalakan perangkat komputer dan jaringan di dalamnya, dan belum lagi untuk sistem pendingin. Menghadirkan sebuah data center yang ramah lingkungan (Green Data Center) bukanlah perkara mudah, banyak tantangan dalam menghadirkan listrik Tenaga Surya pada Fasilitas Data Center.

Hampir setiap wilayah di seluruh negara bisa mendapatkan manfaat dari teknologi energi terbarukan, namun beberapa teknologi ada yang lebih cocok untuk daerah tertentu daripada yang lain. Dengan mengetahui sumber daya per daerah, negara, kota, atau lingkungan sangat penting untuk perencanaan dan pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan. Seperti yang dilakukan oleh negara Amerika Serikat yang mulai mengumpulkan data sumber energi terbarukan.

Berikut daftar data center yang telah mengkombinasikan solar panel dan beberapa sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka.

WorldBackups.net

Sebuah perusahaan di Inggris telah membangun sebuah fasilitas data center yang mengkombinasikan tenaga surya dan manajemen pengelolaan server lanjutan untuk membantu data center dengan kapasitas kecil untuk mulai menggunakan listrik tenaga surya. Perusahaan ini membangun data center seluas 241 dilokasi bekas BT telecom exchange di North Wiltshire, Inggris, yang di perkirakan mulai ber-operasi pada tahun 2010 nanti.

Intel Data Center

Intel telah berhasil menggunakan photovoltaic (PV) solar panel untuk memasok listrik ke data center mereka di Rio Rancho, New Mexico. Dengan 64 set solar panel tersusun yang dapat menghasilkan listrik sebesar 10 kilo watt, dan ini hanya sebagian kecil untuk memenuhi kebutuhan operasional data center di lokasi tersebut namun ini cukup membuka jalan untuk di ikuti oleh produsen chip komputer lainnya agar memanfaatkan sumber listrik gratis dari alam.

Sonoma Mountain Data Center

Terletak di utara San Francisco di Rohnert Park, California, Sonoma Data Center sedang membangun ladang solar panel seluas 7.700m² untuk menghasilkan listrik tenaga surya berkapasitas 1 mega watt yang dapat mendukung operasional data center mereka dengan isi sebanyak 250 rack. Operasional data center yang dapat ditunjang dengan listrik tenaga surya tersebut untuk 270 hari dalam setahun.

IO Data Center

Perusahaan data center di Phoneix, Arizona ini termasuk dalam daftar perusahaan data center terbesar di dunia dengan luas bangunan mencapai 5 hektar. Kini I/O data center sedang membangun ladang solar panel seluas 4.4 hektar di atas atap bangunan data center untuk mendukung sebagian kebutuhan listrik operasional data center mereka. Kapasitas listrik yang dihasilkan solar panel tersebut dapat mencapai 4.5 mega watt.

AISO.net

Perusahaan hosting ramah lingkungan yang berlokasi di California ini sangat berkomitmen terhadap kelestarian alam, termasuk mengusahakan 100% listrik untuk operasional data center mereka bersumber dari tenaga surya, Perusahaan ini melayani cloud hosting, VPS dan lain-lain dengan menggunakan perangkat server yang hemat energi seperti IBM BladeCenter servers di data center mereka. Dengan konsep “Sun Energized” Aiso.Net menyediakan 7 tabung solar panel yang mana per tabung dapat menghasilkan listrik 300 watt sehingga total 2.1 kilo watt. Ini merupakan contoh ideal untuk sebuah “Green Data Center”.

Emerson Network Power

Emerson merupakan pabrikan batere dan UPS yang berkembang, sederet solar panel ditempatkan di atas atap salsah satu gedung data center mereka yang berlokasi di St. Louis, Missouri dengan kapasitas 100 kilo watt. Listrik tenaga surya benar-benar tantangan besar bagi industri data center, karena biaya dan kapasitas yang dihasilkan cukup menguras CAPEX perusahan data center. Namun Emerson mengambil langkah berani untuk maju menjadi terdepan dengan membuat sebuah rancangan yang dapat memberikan gambaran mengenai potensi tenaga surya sebagai solusi pasokan listrik data center.

Saat ini 35% sumber listrik Google berasal dari energi terbarukan dan telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 19.5 triliun (US$ 1.5 milyar) untuk menghadirkan listrik berkapasitas 2.5 Giga Watt dengan komobinasi tenaga angin dan tenaga surya di tiap atap gedung mereka.

Demikian juga perusahaan Apple yang telah meng-investasikan sebanyak US$ 848 juta (Rp. 11 triliun) untuk pembangkit listrik tenaga surya sebesar 130 Mega Watt untuk data center mereka, yang menambah daftar data center bertenaga surya di dunia saat ini.

Semoga kedepannya ada sebuah perusahaan Data Center Indonesia yang mulai mengkombinasikan tenaga surya untuk kebutuhan operasional, sehingga semakin bertambah daftar data center yang ramah lingkungan.

Pin It on Pinterest

Share This