Sejak tahun 2017 hingga 2019, banyak penelitian yang menemukan bahwa madu lebah apis dorsata memiliki manfaat untuk kesehatan tulang. Mari kita pahami kenapa madu jenis dorsata ini memiliki keistimewaan tersendiri dibanding jenis madu lebah lainnya.

Apa itu Apis Dorsata?

Apis Dorsata merupakan lebah madu yang berada hidup secara alami di hutan-hutan di pulau Sumatera. Lebah dorsata merupakan lebah yang paling besar, ukurannya dapat mencapai 3 centi meter.

Madu dari lebah dorsata terkadang disebut dengan: Madu Hutan Sumatera, dan Madu Tualang atau Madu Sialang (khususnya di Malaysia).

Warna madu dorsata ini sangat bagus, coklat tua dengan keemasan. Rasanya manisnya murni tanpa rasa asam, lezat sekali pokoknya. Walau manis, tidak seperti gula, madu dorsata justru dapat mengatasi kolesterol dan diabetes. Inilah kebaikan alam yang diberikan untuk masyarakat Indonesia.

Madu sebagai pemanis alami telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.

Sebuah penelitian menemukan bahwa madu lebah apis dorsata ternyata dapat menguatkan tulang dan dapat menjadi solusi bagi mereka yang terkena osteoporosis.

Penelitian Madu Lebah Apis Dorsata Terhadap Osteoporosis

Sebuah studi mengenai lebah dorsata di Universitas Harvard, Amerika Serikat menemukan bahwa madu dorsata memiliki manfaat yang tidak dapat kita temukan pada lebah jenis lainnya. Keistimewaan apis dorsata tersebut adalah memiliki khasiat menguatkan tulang.

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh lebah madu Apis dorsata sebagai anti osteoporosis pada kepadatan abu kalsium (CAD) tulang. Penelitian tersebut menemukan penambahan kadar kalsium tulang setelah subyek diberikan lebah madu Apis dorsata.

Mari kita pahami apa itu osteoporosis

Osteoporosis dari kata osteo (tulang) dan keropos. Osteoporosis adalah penyakit tulang parah yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada individu, dan juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius pada populasi di seluruh dunia.

Penyakit ini menurunkan kualitas hidup dari berkurangnya kemandirian dan menghambat kesejahteraan fisik, mental, dan sosial serta peningkatan kelemahan, morbiditas, dan kematian pada individu yang didiagnosis mengidapnya.

Penyebab osteoporosis terbanyak di Indonesia adalah faktor usia, gangguan metabolisme tulang, kurang aktivitas, kurang protein, dan kekurangan vitamin D.

Menurut data Kemenkes RI (2015) prevalensi osteoporosis pada wanita hingga 4 kali lebih tinggi daripada laki-laki dan meningkat seiring bertambahnya usia.

Terjadinya osteoporosis juga dapat terjadi pada hewan peliharaan karena pengobatan Ovariohysterectomy (OH) yang memiliki efek jangka panjang pada kekurangan hormon ovarium, terutama estrogen setelah operasi.

Osteoporosis hanya dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tinggi kalsium, olahraga teratur, mengonsumsi vitamin D yang cukup, dan meminimalkan penyebab osteoporosis.

Konsumsi makanan berkalsium tinggi pada umumnya menggunakan susu sebagai sumber kalsium, namun harga susu saat ini cukup mahal. Penggunaan suplementasi vitamin D tentu memerlukan saran dari dokter ahli gizi agar tidak salah dalam dosis yang digunakan. Hal ini diperparah dengan tingginya jam kerja dan kemacetan yang banyak menghambat aktivitas olahraga secara rutin.

Baca juga mengenai: Penyakit Syaraf Ini Jangan Diabaikan, Cegah Segera dengan Kelor

Untungnya Ada Madu Dorsata di Indonesia

Penelitian madu dorsata sebagai anti osteoporosis telah membuka mata kita yang suka membaca. Madu yang di produksi lebah merupakan produk alami yang banyak digunakan untuk berbagai efek terapi.

Madu murni mengandung:200 campuran gula (fruktosa, glukosa, maltosa dan sukrosa), asam askorbat, protein dan karotenoid serta bahan lain dengan kadar rendah seperti mineral, protein, vitamin, asam organik, flavonoid, asam fenol, enzim dan bahan kimia lainnya.

Ini terbukti dapat merangsang pertumbuhan jaringan granulasi dan jaringan epitel sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka, efektif sebagai antioksidan dan anti inflamasi.

Madu tersusun dari kandungan gula utama seperti monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida serta mengandung enzim seperti glukosa oksidase, diastase, invertase, katalase dan peroksidase

Salah satu spesies madu di Indonesia adalah Apis dorsata yang hanya dapat ditemukan di hutan Sumatera. Dari beberapa spesies lebah madu yang ada di Indonesia, spesies Apis dorsata terbukti memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang lebih tinggi yang menandakan bahwa madu Apis dorsata memiliki potensi antioksidan yang tinggi.

Berdasarkan penelitian kandungan madu Apis dorsata melalui mekanisme flavanol pada madu akan berinteraksi langsung dengan estrogen melalui reseptor ER-β dan ER-α. Kandungan asam glukonat dapat meningkatkan penyerapan kalsium pada usus. Flavonoid pada madu menginduksi RANKL pada ligan NF-κB dan reseptor osteoprotegerin (OPG) untuk mencegah keropos tulang.

Kandungan fenol pada madu lebah Apis dorsata dapat berperan dalam metabolisme tulang terutama pada osteoblas. Beberapa polifenol seperti EGCG (epigallocatechin-3-gallate), resveratrol dan icariin dapat memodulasi beberapa faktor transkripsi yang mengaktifkan gen terkait osteoblas.

Dari kedua variabel tersebut dapat dikatakan bahwa potensi madu yang dapat menjaga kepadatan dan fungsi organ tulang cukup besar, serta tersedianya bahan yang berpotensi sebagai anti osteoporosis.

Harga Madu Dorsata

  • Harga madu dorsata di Indonesia berkisar antara Rp. 220.000,- hingga Rp. 350.000,- per liter. Ingat, 1 liter madu itu memiliki berat sekitar 1.3 kg.
  • Di Malaysia, harga madu dorsata lebih mahal, sekitar RM 57 per liter, atau sekitar Rp. 500.000 hingga Rp. 650.000. Akan tetapi tingkat literasi madu di Indonesia memang jauh lebih rendah.

Banyak di marketplace yang menjual madu dorsata dengan harga di bawah Rp. 200.000,- akan tetapi madu tersebut bukanlah madu dorsata, melainkan madu melifera atau madu lebah ternak pohon akasia.

Kenapa madu dorsata lebih mahal dari melifera?

Mari kita lihat cara panen madu dorsata pada sebuah pohon yang tingginya 30 meter.

Tentu Anda dapat simpulkan sendiri kenapa madu dorsata lebih mahal ketimbang madu melifera. Selain itu, madu apis dorsata juga memiliki khasiat khusus untuk penguatan tulang. Ya, berikan apis dorsata pada orang tua kita yang sudah lanjut usia.

Kesimpulan

Osteoporosis merupakan penyakit karena usia, akan tetapi ini sudah ada solusinya secara alami yakni dengan madu dorsata. Hal ini telah terbukti melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi pada tahun 2017 hingga 2019.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa madu Apis dorsata dapat meningkatkan CAD. Madu Apis dorsata Sumatera menunjukkan potensinya sebagai obat pro-osteoporosis.

Indonesia memang negeri yang sangat kaya akan sumber alam. Seperti daun kelor, madu mentah alami dari Indonesia juga banyak khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia. Sudah saatnya kita masyarakat Indonesia lebih rutin lagi mengonsumsi madu yang berasal dari Indonesia.

Harap di ingat, kebanyakan madu di Indonesia adalah madu impor, dan itu belum tentu madu yang alami. Indonesia masih lebih banyak impor madu, sekitar 9 juta ton per tahun.

Oleh karena itu, sudah saatnya untuk mulai mendapatkan madu dari apis dorsata karena cukup jarang ketersediaannya. Sementara itu, masyarakat Malaysia terus mengimpor madu sialang dari Indonesia.

Pin It on Pinterest

Share This