Penyakit Syaraf identik dengan penyakit yang menyerang lansia. Namun ada juga beberapa kasus kalau penyakit ini juga menyerang usia muda.

Biasanya ini terjadi karena ada sistem syaraf pusat mengalami gangguan.

Hingga kini ada jutaan orang yang mengalami gangguan syaraf. Penyebabnya banyak. Secara menyeluruh, mulai dari tingkatan usia anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Jenisnya berbeda-beda.

Setidaknya ada 10 jenis penyakit yang memiliki hubungan dengan syaraf.

Berbagai Jenis Penyakit Syaraf

Bahwasanya ada banyak kondisi fisik yang bisa mempengaruhi susunan sistem syaraf dan otak. Sebagai akibatnya menyebabkan gangguan pada syaraf hingga menyebabkan berbagai penyakit tertentu.

Berikut beberapa jenis penyakit syaraf yang banyak terjadi :

1. Meningitis

Meningitis merupakan penyakit syaraf yang merenggut nyawa artis Olga Syahputra. Penyakit ini menyerang bagian meningen.

Yaitu selaput dan cairan yang mengelilingi sumsum tulang belakang dan juga otak. Sedangkan penyakit ini merupakan hasil infeksi jamur, virus, bakteri atau parasit lainnya.

Kendatipun ada beberapa kasus meningitis ringan yang mudah menyembuhkannya. Namun ada juga kasus berat hingga mengakibatkan kematian.

Tetapi keduanya memiliki gejala yang sama. Seperti demam, sakit kepala, dan leher terasa kaku.

2. Vertigo

Merupakan sakit kepala dengan sensasi seperti berputar. Biasanya proses menyembuhkannya hanya dengan beberapa kali pengobatan.

Namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama. Bahkan ada beberapa vertigo yang bisa sembuh dengan sendirinya.

3. Migrain

Merupakan jenis sakit kepala. Biasanya hanya menyerang sakit kepala sebagian saja. Bersumber dari gangguan neurologis pada kepala.

Pada kasus migrain ringan, hanya menggunakan obat pereda rasa nyeri saja sanggup menghilangkan semua gejala.

Tetapi bagi migrain yang sudah berat, perlu melakukan penanganan lebih lanjut. Karena bisa memberi efek negatif berupa kelumpuhan.

Sementara gejala yang penderitanya sering mengalaminya pun cukup umum. Seperti sakit kepala mencengkeram, sensitif cahaya dan suara, dan disertai dengan efek mual.

4. Psikiatri

Psikiatri merupakan gangguan pada bagian otak yang berfungsi untuk hubungan sosial. Biasanya orang menyebutnya sebagai gangguan kejiwaan. Jika lambat menanganinya, akan menimbulkan kondisi yang lebih serius.

Selain psikiatri, ada gangguan lain yang hampir sama. Yaitu neurobehavioral. Gangguan ini berhubungan langsung dengan organ otak. Seperti cidera otak dan stroke.

Kendatipun berbeda. Namun kadang keduanya sering menjadi satu untuk diagnosis oleh para tenaga medis.

5. Penyakit Demensia

Yaitu penyakit otak yang mempengaruhi kemampuan berfikir, menalar dan menganalisa. Bahkan berlanjut pada kemampuan berbahasa, mengelola sudut pandang dan juga emosi.

Demensia biasa diderita oleh lansia. Selain itu kedatangannya secara bertahap dan perlahan-lahan. Tapi ada juga yang datang dengan tiba-tiba pada usia remaja ataupun dewasa.

6. Parkinson

Parkinson adalah penyakit syaraf yang sering diderita oleh lansia. Tetapi ada juga usia muda yang terkena penyakit ini.

Gejala yang sering timbul adalah tremor dan gemetar. Terutama pada rahang, kepala, kaki, lengan, dan tangan.

Pada stadium yang lebih parah, penderitanya bahkan kehilangan keseimbangan.

Bahkan sulit berjalan, mengalami penurunan koordinasi, hingga merasakan kekakuan pada beberapa bagian tubuh. Pada mulanya, gangguan neurodegeneratif pada otak yang menyebabkan penyakit ini muncul.

Perlu anda ketahui bahwa salah manfaat daun kelor adalah untuk penyembuhan parkinson.

7. Neuropati

Dunia medis sering menyebutnya neuropati perifer. Yaitu penyakit yang terjadi akibat dari gangguan yang terjadi pada saraf tepi.

Sementara, syaraf tepi inilah yang menghubungkan antara syaraf pusat dengan seluruh anggota tubuh.

Pada kondisi yang tidak terlalu parah, tak butuh waktu lama untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun jika kondisinya cukup parah bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Umumnya muncul rasa kesemutan, kelelahan, mati rasa, kurangnya koordinasi antar organ, hingga gejala lainnya. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti ini, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis syaraf.

8. Epilepsi

Epilepsi merupakan penyakit syaraf yang kerusakan pada syaraf pusat menjadi sebab munculnya. Biasanya menimbulkan gejala kejang dan kehilangan kesadaran.

Umumnya terjadi pada anak-anak ketimbang pada orang dewasa.

Sementara pengobatan menyesuaikan dengan gejala yang timbul. Mulai dari pengobatan hingga operasi pembedahan.

9. Multiple sclerosis

Yaitu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sistem syaraf pusat. Akibatnya selaput mielin rusak. Sehingga koordinasi otak dan tubuh menjadi terganggu.

Sementara gejala yang sering timbul adalah kesulitan koordinasi otot, berjalan, hingga menjaga keseimbangan.

Parahnya, tidak mungkin menyembuhkan penyakit syaraf multiple sclerosis. Biasanya dokter hanya memberi obat-obatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasiennya.

10. Stroke

Yaitu keadaan yang membuat aliran oksigen dan darah menuju otak terganggu. Dalam hal ini penyebabnya adalah lemak yang menyumbat pembuluh darah.

Stroke biasa terjadi pada usia lansia. Namun ada juga yang terjadi pada usia remaja.

Gejala yang sering terjadi adalah mati rasa, kesulitan bergerak, berbicara, memahami, dan kelumpuhan.

Sebagian sel otak akan mati. Menyebabkan kelumpuhan sebagian hingga kerusakan permanen pada tubuh.

Terapi Penyakit Syaraf dengan Daun Kelor

Sudah bukan rahasia lagi bahwa daun kelor merupakan tumbuhan yang kaya manfaat. Baik untuk kesehatan maupun kecantikan.

Daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik melebihi sumber makanan alami lainnya. Salah satunya adalah sumber vitamin B6.

Secara terperinci, vitamin B6 pada daun kelor 29 kali lebih banyak melampaui kandungan apel. Atau 4.5 kali lebih banyak jika ketimbang buah alpukat.

Namun harga daun kelor jauh lebih murah melampaui apel atau alpukat. Terlebih Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Bahkan daun kelor mudah menemukannya di pekarangan rumah.

Karena alasan itulah daun kelor biasa menjadi pilihan obat herbal untuk menyembuhkan penyakit syaraf.

Karena kelor memberi banyak manfaat untuk penyakit yang berhubungan dengan syaraf. Antara lain :

1. Membuat Fungsi Otak Lebih Baik

Seiring bertambahnya usia, fungsi otak akan semakin menurun. Umumnya memiliki sebab karena meningkatnya kadar homosistein.

Akibatnya lansia rentan terkena demensia, alzheimer, ataupun menurunnya kemampuan kognitif.

Kandungan vitamin B6 yang tinggi pada daun kelor mampu membantu meningkatkan fungsi otak. Pada akhirnya, mencegah lansia dari kepikunan dan menurunnya daya ingat.

Pendek kata, lansia yang memiliki kadar vitamin B6 lebih banyak memiliki daya ingat yang lebih baik dibandingkan yang tidak.

2. Melancarkan Peredaran Darah

Vitamin B6 pada daun kelor juga mampu membantu melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Termasuk ke otak.

Dalam hal ini dapat mencegah penyakit stroke yang menjangkiti usia dewasa maupun lansia. Mengingat, stroke bisa terjadi karena tersumbatnya darah dan oksigen yang menuju ke otak.

3. Menjaga Suasana Hati Lebih Baik

Pada awalnya penyakit psikiatri muncul karena tekanan dan suasana hati yang tidak baik. Dari waktu ke waktu dalam jangka yang cukup lama.

Biasanya dokter akan meresepkan suplemen yang mengandung vitamin B6.

Nah, bagi Anda yang lebih memilih menggunakan herbal, daun kelor bisa menjadi pilihan paling tepat untuk mengembalikan suasana hati yang lebih baik.

Ini karena manfaat daun kelor sangat banyak untuk menjaga kesehatan dan gizi, bahkan dapat menyembuhkan penyakit kanker. Penelitian mengenai efektifitas daun kelor untuk berbagai macam penyakit sudah banyak sekali.

Dalam hal ini, menghindarkan Anda dari penyakit psikiatri ataupun tekanan mental lainnya.

Kesimpulan

Tidak boleh mengabaikan penyakit syaraf begitu saja. Karena selain bisa menyebabkan kelumpuhan ataupun kondisi lainnya, juga bisa menyebabkan kematian.

Apalagi di era digital sekarang ini yang mana banyak waktu kita habiskan dengan ponsel yang memancarkan radiasi. Tentunya hal ini harus dapat kita imbangi.

Sekali lagi, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, cegahlah penyakit yang berhubungan dengan syaraf dengan rajin mengonsumsi daun kelor.

Pin It on Pinterest

Share This