Awalnya dulu, hanya militer yang mempergunakan GPS. Teknologi ini sangat berguna dalam pengintaian musuh jarak jauh. Selanjutnya GPS merambah ke konsumsi umum semenjak Google meluncurkan Google Maps-nya. Dengan kemunculan GPS Geodetik, teknologi GPS sudah merambah luas hingga ke ranah survey lahan.

Dan ternyata di dunia survei lahan, GPS geodetik bukanlah satu-satunya pengganti theodolite. Ada GPS RTK yang memiliki akurasi yang tinggi juga. Terlebih keduanya memiliki akurasi melampaui GPS tipe Handheld dan GPS Navigasi umum. Lalu apa saja perbedaan di antara keduanya? Simak pemaparan lengkapnya di bawah ini!

Perbedaan GPS Geodetik dan GPS RTK

Sudah sejak lama, kegiatan pengukuran dan pemetaan lahan atau survey menggunakan alat bernama theodolite. Namun maksimal ketelitiannya hanya sampai meter. Maka muncullah terobosan baru menggunakan teknologi GPS. Yaitu GPS Geodetik dan GPS RTK

Keduanya memiliki tingkat ketelitian hingga sentimeter. Bahkan beberapa peralatan terbaru bisa mencapai milimeter. Hal yang paling utama mempengaruhinya adalah adanya data untuk mengoreksi secara otomatis saat pemrosesan. Dan hanya dari dua hal itu saja yang sama: berdasarkan GPS dan memiliki data koreksi. Perbedaan utamanya ada pada peralatan, metode dan juga harganya.

Berikut perinciannya:

1. Segi Peralatan

Peralatan survey yang menggunakan GPS mampu menangkap sinyal dari satelit. Hal ini menjadi sebab mengapa pengukuran lahan atau survey lebih akurat dan tidak terganggu cuaca. Berikut perbedaan jenis peralatan yang digunakan alat survey Geodetik dan RTK:

a. GPS Geodetik

Alat GPS ini berbentuk receiver yang sangat canggih. Biasa untuk project aplikasi yang menuntut ketelitian tinggi seperti pekerjaan kosntruksi, pengukuran tanah dan memetakan topografi.

Alat survey Geodetik terdiri dari dua yang utama. Yaitu base receiver  dan rover receiver. Alat tambahannnya seperti Recon Data Collector untuk mengumpulkan dan menyimpan data, Tripod sebagai kaki penyangga dan Tribach sebagai dudukannya.

Peralatan ini terklasifikasi menjadi dua tipe, yakni:

~ Tipe Satu Frekuensi

Alat ini menggunakan gelombang L1 untuk membawa informasi berupa data pseudorange, data kode P(Y) dan C/A serta pesan navigasi setelah merekamnya. Data ini berguna untuk menentukan posisi.

Alat GPS Geodetik yang termasuk kedalam tipe satu frekuensi di antaranya:

      1. Trimble R1 dan R2
      2. Trimble R4LSE
      3. Trimble R8s dan R9s
      4. South H66
      5. Leica GS 18 I
~ Tipe Dual Frekuensi

Alat GPS Geodetik yang selanjutnya menggunakan gelombang L1 dan L2. Gelombang L1 bekerja seperti yang pada tipe satu frekuensi. Perbedaannya ada pada keberadaan gelombang L2. Gelombang ini hanya membawa kode P(Y) beserta pesan navigasi saja.

Berikut peralatan jenis GPS Geodetik yang termasuk tipe dual frekuensi:

      1. Equator GNSS EQ1 RTK
      2. South S86S
      3. Trimble R4

b. GPS RTK

Memiliki akurasi yang tinggi, alat survey ini sangat membantu tim survey era digital dewasa ini dalam pekerjaannya.. Berbeda dengan GPS Geodetik yang metode pengumpulan datanya cenderung statik atau diam. GPS RTK cenderung dinamik. Karena titik koordinat dan jarak bisa langsung muncul hasilnya secra realtime.

Bedanya, GPS RTK dapat menampilkan data secara langsung saat itu juga. Tidak seperti Geodetik yang membutuhkan waktu dan bergantung dari peralatan lain yang menyertainya. Seperti kecepatan komputer atau perangkat lunak yang digunakan. Juga dari jumlah data yang harus diproses.

GPS RTK juga memiliki alat Base Receiver dan Rover Receiver. Namun karena penggunaannya yang mobile, maka membutuhkan sumber energi yang mobile juga. Seperti Baterai eksternal dan aki.

Produk GPS RTK yang terdapat di pasaran di antaranya:

    1. CHCNAV i50
    2. E-survey E-600
    3. Comnav SinoGNSS T300
    4. Alpha 5i High-Performance

2. Segi Cara Kerja dan Kegunaannya

Walaupun sama-sama menggunakan sinyal dari satelit, tapi dua alat ini cara kerjanya beda. Biar lebih jelas, Anda bisa melihat rinciannya di bawah ini:

a. GPS Geodetik

GPS Geodetik biasanya menggunakan metode pengukuran statik. Artinya, penempatan baik base maupun rover receiver di titik yang sudah pasti dalam perencanaan sebelumnya. Setelah itu pekerjaan selanjutnya seperti urutan di bawah ini:

~ Penerimaan Sinyal Satelit

Pada receiver dari GPS Geodetik terdapat antena yang sangat sensitif terhadap sinyal dari satelit. Antena ini dapat menangkap sinyal dari satelit-satelit GPS. Lalu merekam semua data yang ditangkap ke dalam recon data collector

Biar kinerjanya maksimal, alat survey Geodetik ini membutuhkan sinyal setidaknya dari empat satelit global. Makin banyak, tingkat ketelitiannya akan semakin tinggi. Lebih hebatnya lagi, GPS Geodetik dapat merespon perubahan kondisi lingkungan seperti cuaca. Sebab utamanya adalah karena adanya antenna khusus yang berfungsi untuk menstabilkan sinyal dalam kondisi apapun.

~ Pemrosesan Data Pengukuran

Data yang telah terkumpul dalam recon data collector masihlah mentah. Maka langkah selanjutnya adalah memprosesnya. Pemrosesan data membutuhkan perangkat lunak paling baru agar bisa lebih cepat. Dan utamanya unit GPS Geodetik itu sendiri harus keluaran terbaru yang punya prosesor yang kuat. Tambahannya yaitu stasiun referensi. Biasanya berfungsi untuk koreksi data dan menambah akurasinya.

Sementara perangkat lunak bawaan dari peralatannya sendiri harus dipastikan menggunakan versi terbaru. Versi baru memiliki banyak fitur seperti koreksi otomatis yang dapat semakin mempercepat pemrosesan. Pastikan juga Anda sudah mengintegrasikan peralatan ke Sistem Informasi Geografis atau GIS. Gunanya untuk membuat analisa yang lebih mendalam.

~ Stasiun Pangkal Sebagai Referensi:

Stasiun pangkal punya fungsi yang sama seperti satelit bagi GPS Geodetik. Yaitu sebagai referensi data. Terutama untuk meningkatkan akurasi pengukurannya. Stasiun ini berdiri di koordinat yang sudah diketahui sebelumnya dalam konteks GPS Geodetik berperan sebagai titik referensi untuk meningkatkan ketepatan hasil pengukuran. Karena berfungsi menjadi pengoreksi, maka stasiun ini juga memiliki alat gps receiver  dan terus-menerus mengumpulkan data.

Lokasi dari stasiun pangkal sendiri memiliki jarak yang relatif dengan alat geodetic yang sedang digunakan. Bisa jauh, bisa dekat. Maka dari itu, biasanya surveyor menentukan dulu koordinat pasti stasiun pangkal ini sebelum memulai pengukuran. Jadi penempatan stasiun pangkal haruslah strategis terhadap lahan yang akan mendapat proses pengukuran dan pemetaan.

~ Penggunaan Jaringan Kontrol Geodetik:

Apa itu jaringan kontrol geodetic? Itu merupakan sejumlah titik stasiun yang menempati lokasi-lokasi strategis dengan koordinat yang sudah ditentukan sebelumnya. Berfungsi menjadi acuan saat tim survey melakukan pengukuran. Koordinat setiap titik senantiasa mengalami pembaruan berkala. Karena cakupannya yang luas, jaringan stasiun ini bisa meningkatkan akurasi GPS Geodetik.

Seperti halnya stasiun pangkal, informasi dari jaringan kontrol bisa jadi pengoreksi hasil survey dan mempertajam akurasi pengukuran. Karena fungsinya, maka keberadaan jaringan kontrol menjadi hal yang krusial untuk kegiatan pengukuran dan pemetaan menggunakan geodetik.

~ Pengukuran Diferensial

Prinsip dasarnya adalah perbandingan sinyal antara base receiver dengan rover receiver. Tidak peduli berapa jumlah rover receiver-nya. Jadi base receiver  menerima dan merekam data dari sinyal beberapa satelit. Lalu membandingkannya dengan data dari sumber satelit yang sama yang berada di setiap rover receiver. Perbedaan waktu dan fase penerimaan sinyal ini yang menjadi acuan untuk menghitung jarak antara base ke rover receiver. Inilah sejatinya cara kerja pengukuran diferensial.

Dalam beberapa kasus tentang halangan topografi pada saat pengukuran, maka menggunakan perangkat pengoreksi. Yaitu stasiun pangkal dan jaringan kontrol. Koordinat stasiun pangkal dan jaringan kontrol yang pasti dan senantiasa up to date  secara berkala, menjadi titik pengoreksi jarak antara base receiver ke setiap rover receiver.

b. GPS RTK

Setelah mengetahui GPS Geodetik, saatnya Anda mengetahui juga cara kerja GPS RTK. Sebagai perbandingan antara dua peralatan pengukuran mutakhir yang menjanjikan akurasi tinggi. Berikut cara kerjanya:

~ Teknologi Kinematik:

Prinsip dasar teknologi Kinematic adalah perubahan koordinat secara cepat dan real time. Menggunakan perangkat lunak dengan algoritma kinematic yang canggih, membuat sistem mampu memperbarui data koordinat dan penghitungan jarak secara cepat. Dengan menggunakan penerimaan sinyal dari banyak satelit memungkinkan data tetap konsisten dan akurat. Selain itu algoritma juga melakukan pengoreksian data secara realtime.

~ Pengolahan Data Cepat

Hal pertama yang membuat GPS RTK memiliki kemampuan pemrosesan yang cepat adalah perangkat kerasnya. Lebih tepatnya pada prosesornya yang mampu mendukung kinerja algoritma dari perangkat lunak. Pemrosesan data ini tidak hanya penentuan koordinat dan pemunculan besar jaraknya dalam angka saja. Melainkan juga pengoreksian dari data yang berasal dari stasiun pangkal.

Semua proses di atas terjadi nyaris instan. Selisih waktu karena kompleksitas area, kondisi cuaca atau topografi hanya menggeser waktu beberapa menit saja. Sangat cocok untuk pekerjaan pemetaan dan pengukuran yang membutuhkan waktu yangs angat cepat.

~ Akurasi Tinggi:

GPS RTK memiliki akurasi pengukuran yang sangat tinggi. Melampaui pengukuran menggunakan theodolite. Akurasi tinggi ini berasal dari banyak faktor. Pertama dari kualitas perangkat seperti antenna dan prosesor. Peralatan GPS RTK menggunakan prosesor palingkuat dan mampu membuat perangkat lunaknya bekerja optimal memproses banyak data sevara real time.

Kedua adalah stasiun pangkal. Peralatan GPS RTK menerima data dari stasiun pangkal secara terus-menerus. Memungkinkan proses pengoreksian berjalan bersamaan dengan pemrosesan. Jadi dapat terus memberikan hasil secara akurat dengan cepat. Bagaimanapun kondisi cuaca dan daerah pengukurannya.

Harga dan Spesifikasi Peralatan GPS Geodetik serta GPS RTK

GPS RTK Survey

Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing peralatan pengukuran berdasarkan GPS, mungkin Anda mulai bertanya: berapa harganya, ya? Berikut kami rinci dalam table berbagai peralatan pengukuran untuk Geodetik dan RTK:

a.  GPS Geodetik

Nama Produk

Fitur

Akurasi

Harga

Leica VIVA GS18 I GNSS Receiver Teknologi tilt compensation, daya tahan baterai tinggi. Sentimeter (cm) Rp 471.000.000
Trimble R10 GNSS Receiver Integrasi dengan Trimble CenterPoint RTX, desain ringan. Milimeter (mm) Rp 548.000.000
Topcon GR-5 GNSS Receiver Multi-constellation tracking, anti-interference technology. Milimeter (mm) Rp 600.000.000

b. GPS RTK

Nama Produk

Fitur

Akurasi

Harga

DJI Phantom 4 RTK Pemetaan drone, RTK positioning, sistem penglihatan visual. Sentimeter (cm) Rp 60.000.000
Sokkia GRX2 GNSS Receiver Long-range Bluetooth, anti-theft technology. Sentimeter (cm) Rp 250.000.000
Septentrio AsteRx4 RTK Receiver AIM+ interference mitigation, AIM+ PPP technology. Milimeter (mm) Rp 275.000.000

Kesimpulan

Satelit GPS

Meski sama-sama menggunakan GPS dalam pengukurannya, ternyata geodetic dan RTK memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang paling utama ada pada cara pemrosesan data. Meski geodetic melakukan pemrosesan data lebih lambat, namun akurasinya bisa lebih tinggi daripada RTK. Namun teknologi terbaru justru melahirkan perangkat yang membuat akurasi RTK bisa menyaingi Geodetik.

Meski memiliki banyak kelebihan dan kekurangan, masing-masing pengukuran peralatan pengukuran menggunakan GPS ini memiliki kegunaan di situasi ataupun penerapan yang berbeda. GPS Geodetik baik untuk pemetaan lahan untuk pertambangan, pertanian dan konstruksi pada fase perencanaan. GPS RTK sangat berguna untuk pengukuran tempo cepat. Tergantung penggunaannya, keduanya bisa sangat bermanfaat bagi Anda.

Pin It on Pinterest

Share This