Dalam dunia kerja yang berkembang pesat, perlu penerapan DevOps bagi perusahaan dan pemerintahan di Indonesia. Budaya DevOps dapat menambah nilai bisnis anda dengan pemahaman yang baik tentunya. Lantas, apa itu ‘DevOps’, apa yang dapat diselesaikan dengan DevOps, dan bagaimana hal itu dapat menambah nilai terukur bagi bisnis Anda?

DevOps telah terus mendapatkan momentum sejak serangkaian ‘DevOps Days’ mulai kembali pada tahun 2009.

Istilah “DevOps” adalah tentang “merobohkan dinding pembatas” antara bagian developer dan operasi. Ini biasanya mengacu pada hubungan kerja atau kolaborasi antara dua elemen IT tersebut. Secara tradisional, kedua departemen bekerja menuju tujuan yang berbeda. Pengembangan mendorong perubahan untuk membangun fitur baru, produk dan meningkatkan pengalaman pengguna. Sedangkan bagian operasi menolak perubahan untuk memastikan stabilitas di lingkungan produksi.

Memberikan perangkat lunak dengan cara tradisional cenderung menampilkan karakteristik sebagai berikut:

  • Rincian rilis sebagian besar tersembunyi dari operasi sehingga hampir tidak ada solusi untuk hal ini;
  • Penundaan dalam pelepasan ke produksi, bagian operasi sering “dituduh” sebagai penghambat;
  • Rilis yang lebih besar, frekuensi jarang, lebih kompleks dan rawan kesalahan, yang memperkuat keyakinan bahwa perubahan adalah hal yang perlu dihindarkan;
  • Debugging dibuat lebih rumit karena perlu waktu antara pengembang kode dan laporan bug dari bagian operasional;
  • Permintaan untuk perubahan kode akan meningkatkan operabilitas yang terabaikan.

Memang benar bahwa teknik tangkas atau Agile yang digunakan dalam pengembangan memiliki dampak pada operasional dalam cara mengatur pekerjaan. Demikian pula, operasi dan sisten administrator menjadi programmer karena virtualisasi dan tren otomatisasi di mana semuanya dikelola melalui API.

DevOps” adalah tentang eliminasi dinding pembatas antara tim pengembang dan tim operasi dan biasanya mengacu pada hubungan kerja kolaborasi antara dua elemen IT tersebut.

Dengan kolaborasi, masalah apa saja yang dapat dijawab dengan budaya DevOps?

Memfasilitasi hubungan kerja yang lebih dekat antara dua aliran bisnis utama tersebut merupakan bagian penting dari pergeseran budaya dalam mengadopsi praktik DevOps. Hal ini akan memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keuntungan dari penggabungan pengetahuan dan pengalaman, memberikan kesempatan belajar dan membantu meningkatkan kepuasan kerja.

Berbagi pengetahuan operasional dan umpan balik adalah kunci dari seluruh Software Development Lifecycle (SDLC) atau siklus pengembangan software. Jadi bukan hanya pada waktu penyebaran saja. Dengan bekerja lebih dekat bersama-sama, tim dapat menyelaraskan tujuan mereka, dan bekerja sebagai salah satu fungsi yang koheren dalam arah yang sama. Ini berarti perencanaan ditingkatkan, mendukung satu sama lain pada saat pengembangan dan produksi penyebaran aplikasi dan yang paling penting adalah membangun kepercayaan satu sama lain.

Output gabungan dari optmalisasi team menuju satu tujuan akhir: menyebarkan perangkat lunak berkualitas yang memberikan nilai pada bisnis secara cepat.

Dengan teknik Agile, masih terdapat efek samping yang dapat muncul yakni tim operasi dapat tertinggal dalam perkembangan.

DevOps Menyederhanakan Pipa Pengiriman

Dengan memanfaatkan praktek DevOps, sebuah organisasi mampu mengotomatisasi dan menyederhanakan pipa pengiriman. Menggunakan pendekatan seperti Continuous Integration (CI), Pengiriman berkelanjutan (CD) dan manajemen konfigurasi. Mengurangi gesekan pada  produksi dan mengatasi penyebaran titik masalah akan memungkinkan perubahan dapat dilakukan lebih cepat. Disamping itu juga mengecilkan risiko, dan waktu yang dibutuhkan terhadap siklus umpan balik juga jauh lebih singkat.

Memiliki infrastruktur pengiriman berulang, terprediksi dan terukur dan frekuensi penyebaran tinggi memungkinkan organisasi untuk mendorong perubahan ke dalam produksi. Ini meminimalkan risiko setiap rilis, menyederhanakan prosedur rollback dan mengurangi kerja ‘yang tidak direncanakan’, yang dikenal untuk produktivitas secara dramatis.

Bagaimana DevOps dapat menambah nilai bisnis Anda?

Memperkenalkan praktik DevOps adalah sebuah perjalanan. Seperti perbaikan terus-menerus, dan akan beradaptasi dengan kebutuhan organisasi dari waktu ke waktu. Ketika praktek DevOps inti secara aktif terintegrasi dengan gol tunggal dari penyediaan software berkualitas yang memberikan nilai cepat, ada banyak manfaat bisnis yang dapat diraih.

DevOps dapat menambah nilai bisnis anda dalam beberapa hal :

  • Meningkatkan Kerjasama Karyawan

Keragaman keahlian karyawan di berbagai departemen dapat mendorong solusi inovatif, meningkatkan kerjasama, saling menghormati antar tim dan karyawan yang merasa jasanya bermanfaat dan termotivasi.

  • Otomasi Infrastruktur

Ketika satu perubahan dibuat di seluruh infrastruktur server, dari waktu ke waktu perubahan ad-hoc ini menyebabkan pergeseran konfigurasi yang dapat melebar pada infrastruktur yang memiliki aturan konfigurasi yang sama. Pergeseran ini biasanya tidak diketahui sampai sebuah rilis bergantung pada versi perakitan pihak ketiga tertentu atau pada pengaturan konfigurasi tertentu. Berusaha untuk mengatasi masalah ini selama penyebaran adalah bukan hal yang menyenangkan. Sulit untuk melacak dan memakan waktu, sementara aplikasi atau layanan menjadi offline.

Mengadopsi otomatisasi dan penyediaan infrastruktur dan perubahan manajemen dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pergeseran konfigurasi, mempertahankan sebuah standar yang dikenal dan diinginkan setiap saat.

  • Lead time lebih singkat untuk perubahan

Dengan sering melakukan rilis kecil, penyebaran menjadi rutinitas dan tidak lagi menjadi hal yang dramatis. Mengurangi waktu siklus umpan balik dari pelanggan akan memberi kemampuan untuk menjadi yang pertama di pasar dengan produk baru, fitur tambahan atau pengalaman pengguna yang ditingkatkan. Hal tersebut tentu dapat memberikan keunggulan kompetitif yang nyata dan meningkatkan laba atas investasi. DevOps dapat menambah nilai bisnis anda dengan menjadi perusahaan terdepan dalam layanan ke pelanggan.

  • Kualitas perangkat lunak

Dengan memanfaatkan praktik terbaik DevOps dan teknik seperti Continuous Integration (CI), pengujian otomatis, Pengiriman berkelanjutan dan Infrastruktur sebagai Kode, maka akan menghasilkan perangkat lunak yang lebih kuat, mengurangi gesekan untuk produksi dan aplikasi dengan fitur yang kaya set dan memberikan nilai bisnis yang lebih besar.

  • Pemantauan proaktif

Dengan jalur pipa distribusi yang efisien, dapat diandalkan dan dapat dilakukan berulang, perhatian dapat difokuskan pada prinsip-prinsip dam peralatan pemantauan canggih. Deteksi dini anomali, drift dari dasar statistik dan informasi kontekstual dapat membantu mendeteksi dan menyelesaikan masalah potensial sebelum pelanggan menyadari sistem anda bermasalah.

  • Meningkatkan Waktu Pemulihan

Tidak ada perubahan tanpa risiko. Ketika penyebaran produksi menjadi proses rutin, ditambah dengan monitoring dan data kontekstual, dampak dari masalah dapat jauh berkurang.

Dengan Dev ditambah Ops dan bukan budaya Dev dibandingkan Ops, akan terdapat kondisi saling mendukung. Adopsi DevOps dapat mempercepat dan memberikan kinerja tinggi di organisasi serta menjadi lebih lincah dan handal. DevOps dapat menyebarkan kode 30 kali lebih sering dengan kegagalan 50 persen lebih sedikit.

Melalui penerapan yang benar, DevOps dapat menambah nilai bisnis anda secara signifikan. Baik dari segi keuangan, waktu, kenyamanan karyawan, peningkatan pelayanan ke konsumen, dan sebagainya. Terutama untuk anda yang berniat untuk menjadi pemimpin di pasar.

Jasa Pembuatan Business Intelligence Dashboard

Budaya Devops di Indonesia sudah mulai banyak diadopsi. Terutama pada perusahaan besar dan perusahaan multi nasional. Semoga Devops Indonesia mulai bergerak ke pemerintahan, sehingga dapat memangkas birokrasi dan menghemat anggaran.

Pin It on Pinterest

Share This