Saat ini permintaan akan daging sapi sudah sangat tinggi. Bahkan, pemerintah sampai harus mengimport daging sapi dari Negara lain. Hal ini membuktikan bahwa peluang bisnis ternak sapi masih terbuka lebar. Kondisi iklim yang ada di Indonesia juga sangat mendukung untuk menjalankan ternak sapi. Namun, anda juga harus mengetahui seluk beluk dalam mengembangkan usaha ternak sapi, supaya nantinya sapi milik anda bisa tumbuh sehat dan memiliki nilai jual yang bagus.

Usaha ternak sapi yang biasa dijalankan di Indonesia terbagi menjadi 2 jenis yaitu ternak sapi yang bertujuan untuk menghasilkan anakan dan ternak sapi yang bertujuan untuk penggemukan. Memang harus diakui, di Indonesia masih menggabungkan kedua jenis usaha ternak sapi ini. Berbeda dengan Negara maju seperti Negara yang ada di kawasan Eropa dan Australia yang sudah memisahkan antara ternak sapi untuk penggemukan dan juga ternak sapi untuk menghasilkan anak calon penggemukkan sapi.

Cara Pengembang Biakan Sapi

Pengembang Biakan sapi

Untuk ternak sapi yang khusus bertujuan untuk penggemukan sapi saja disebut Cattle Feeder. Para peternak sapi ini tidak melakukan produksi untuk anak sapi atau bakalan sapi untuk digemukkan tetapi mereka membeli bakalan sapi dari peternak khusus yang melakukan penggemukan atau yang disebut Feeder Cattle.

Sedangkan untuk peternak yang memiliki tujuan untuk memproduksi bakalan atau anaka sapi untuk penggemukkan disebut Feeder Cattle. Nantinya anakan atau bakalan sapi ini dijual ke peternak yang khusus mengolah penggemukkan sapi saja.

Sebenarnya, tidak ada salahnya untuk menggabungkan kedua jenis peternakan sapi seperti ini. Namun, jika digabung tentunya akan menimbulkan kesulitan pada saat pemisahannya. Selain itu, para peternak sapi juga harus dibekali pengetahuan mengenai kedua sistem peternakkan sapi tersebut. Berikut ini beberapa fase yang harus diketahui dalam pengembang biakan sapi :

  • Fase dewasa tubuh sapi dan dewasa kelamin sapi
  • Tanda-tanda dimana sapi sedang birahi
  • Waktu untuk perkawinan pertama
  • Kehamilan dan juga perkawinan kembali

Perawatan dan Pemeliharaan Sapi

Dalam menjalankan usaha ternak sapi, usia yang tepat untuk pemeliharaan dan juga perawatan yaitu sejak anak sapi atau pedhet berusia 0-9 bulan sampai sapi menjadi dewasa dan siap untuk dijual. Tujuan pemeliharaan sapi dari kecil yaitu untuk menjaga kualitas dan juga kesehatan sapi. Dalam merawat anak sapi sejak pedhet bisa dilakukan dengan cara perawatan alami atau dengan perawatan buatan.

Teknik Perawatan Anak Secara Alami

Sistem perawatan secara alami yaitu dengan membiarkan anak sapi atau pedhet dipelihara oleh sang induk dan menyusu sampai masa sapihnya selesai. Untuk masa sapih anak sapi pada saat berumur 6-9 bulan. Teknis perawatan alami seperti ini biasanya anak sapi akan lebih terbiasa bersama induk betinanya, baik itu pada waktu di dalam kandang ataupun pada saat diluar kandang. Biasanya untuk satu induk betina mampu merawat maksimal 2 anak sapi atau pedhet tergantung dari kualitas dan kuantitas susu dari indukan betina.

Teknik Perawatan Buatan untuk Anak Sapi

Untuk perawatan buatan sebenarnya secara tidak langsung kita menggantikan peran betina, mulai dari mengasuh anak sapi hingga memberikan susu. Untuk pemberian susu menggunakan alat khusus yang disebut nipple-feeders.

Proses perawatan buatan untuk anak sapi :

Anak sapi biasanya langsung menerima kolostrum dari induk betinanya selama 3-4 hari
Pada hari ke empat, anak sapi diberikan susu pengganti yang disebut whole milk sampai anak sapi berusia 1-2 bulan
Anak sapi yang sudah berusia 3 minggu harus bisa dilatih untuk diberikan pakan hijauan dan juga makanan penguat
Untuk iklim di Indonesia yang tropis, sebaiknya jangan melakukan penyapihan terlalu cepat karena dapat menurunkan kualitas anak sapi

Perawatan buatan ini sangat dipengaruhi dengan kondisi kebersihan alat yang digunakan, kebersihan dari kandang sapi dan juga pengaruh iklim.

Dewasa Kelamin dan Dewasa Tubuh

Maksud dari dewasa kelamin yaitu dimana proses atau sistem reproduksi pada sapi sudah mulai berfungsi dan siap untuk dikawinkan. Faktor ini sangat dipengaruhi dari segi iklim, kualitas makanan, dan juga tempat atau kandang. Sapi yang telah dewasa kelamin dan dewasa tubuh berarti sudah siap untuk dikawinkan yaitu pada usia 1.5-2 tahun. Sedangkan untuk sapi Indonesia biasanya baru bisa dikawinkan saat berusia 2-2.5 tahun.

Cara pengembang biakan sapi harus dijalani dengan benar, sebaiknya juga disiapkan catatan khusus untuk setiap perkembangan yang terjadi pada sapi.

Pin It on Pinterest

Share This