Transformasi digital di Indonesia sudah terjadi massive sejak masa pandemi hingga di tahun 2022 ini. Apa yang menjadi penting adalah kemampuan beradaptasi secara digital dalam banyak aspek kehidupan di tengah Masyarakat.

Kini bekerja, bersekolah, belanja dan mencukup kebutuhan sehari-hari hampir dapat kita lakukan secara online. Kemudahan dari perkembangan teknologi yang terjadi secara eksponensial ini membawa seluruh elemen masyarakat untuk beradaptasi cepat lebih dari sebelumnya.

Kemampuan Beradaptasi Secara Digital Tentukan Masa Depan

Pandemi telah memaksa orang dan organisasi untuk melakukan transformasi digital agar dapat tetap produktif di masa sulit dengan banyak keterbatasan ruang gerak.

Memperhatikan perkembangan teknologi yang terjadi selama 5 tahun terakhir telah mengarahkan kita berpikir bahwa generasi penerus di Indonesia dapat menjadi generasi yang cemerlang dan beruntung atau sebaliknya.

Untuk itu, penguasaan teknologi digital yang semakin canggih ini harus kita siapkan dari sekarang.

Seiring dengan hal ini, kebijakan pemerintah juga harus yang pro ke anak bangsa. Ini sudah dilakukan oleh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Melalui startup incubator yang dihadirkan untuk para calon unicorn, mungkin pendekatan ini dapat efektif.

Apa yang menjadi penting adalah kemampuan beradaptasi secara digital untuk diri kita sendiri dan keluarga.

Kedepannya, banyak aktivitas yang dilakukan secara off-line menjadi serba on-line.

Demikian pada robotik dan otomatisasi, akan banyak tenaga kerja manusia yang tergantikan dan mendorong timbulnya perubahan.

Pada setiap perubahan, setiap masyarakat harus dapat beradaptasi dengan baik dan cepat.

Jangan sampai ada istilah ‘cegukan teknologi’ ataupun ‘gagap teknologi’. Ini akan membebankan waktu yang lama bagi sebuah bangsa di hari ini.

Menyiapkan Generasi Penerus yang Mampu Beradaptasi Secara Digital dengan Baik dan Cepat

Dalam skala sebuah negara, maka pemerintah wajib mengarahkan generasi penerus bangsa yang tangguh. Indonesia adalah negara merdeka dan kita tidak ingin terulang dijajah lagi bukan ?.

Tentu akan ada banyak hal yang harus dilakukan dalam menyiapkan generasi penerus yang dapat beradaptasi pada setiap perubahan yang ada.

Kita telah belajar dari pandemi Covid-19 dan sempat menjadi rentan. Ini terjadi hampir di seluruh dunia, akan tetapi Negara yang masyarakatnya sudah lebih akrab dengan dunia digital, mereka dapat cepat mengatasi pandemi.

Mungkin juga dapat menjadi naif, ketika kita beranggapan bahwa tidak mungkin nanti apa-apa serba digital. Sebab, robot dan IoT telah berhasil digunakan mulai dari bercocok tanam hingga memasak.

Demikian pendidikan yang sekarang ini makin ke arah online. Contoh: pra kerja dan online learning yang makin banyak bertebaran sekarang ini. Pasar edutech di Indonesia telah mencapai angka transaksi lebih dari Rp. 300 milyar per tahun.

Sayangnya, pada masa peralihan akan ada saja oknum yang memanfaatkan situasi ini. Banyak orang mulai berinvestasi online, katakanlah bitcon dan NFT. Akan tetapi hal ini di Indonesia memang lebih dianggap sebuah judi peruntungan.

Namun kita tidak perlu khawatir, sebab akses informasi saat jauh lebih lancar dan beragam dibanding 10 tahun yang lalu.

Tanpa persiapan yang baik dari sekarang tentu akan sulit mencapai tujuan agar generasi penerus bangsa dapat hidup sejahtera dan menjadi pemimpin dunia di masa depan.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mepersiapkan generasi penerus di era digital? 

Otomatis pengetahuan digital akan menempati prioritas awal. Saat ini infrastruktur jaringan telekomunikasi di Indonesia sudah cukup mendukung. Walau tidak di seluruh pelosok negeri, mungkin kedepannya sudah terjangkau.

Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 200 juta pengguna atau hampir 90% populasi penduduk.

Pergesaran pola perilaku sudah terjadi dan lebih ke arah digital, serta memiliki spesifik khusus pada hal-hal tertentu. Maka adaptasi harus dilakukan.

Ini memerlukan pemahaman yang terurut dalam perkembangan teknologi digital beserta infrastruktur untuk dapat merumuskan apa saja yang perlu disiapkan untuk generasi penerus di masa depan.

Onlne learning dan kartu pra kerja telah menngkatkan literasi digital puluhan juta rakyat Indonesia. Akan tetapi tentu tidak cukup sampai distu saja.

Ada banyak hal lain yang perlu diupayakan, antara lain:

  1. Memperbaiki mind-set masyarakat agar dapat lebih fleksibel terhadap perubahan sekaligus menjadi pemimpin di masa depan.
  2. Terus mendukung inovasi dan perkembangan teknologi tepat guna.
  3. Menjembatani antara startup digital dengan komunitas off-line.
  4. Mendukung energi baru terbarukan dengan menghapus monopoli dalam bentuk apapun.
  5. Membentuk ekosistem ekonomi dan keuangan baru yang lebih demokratis.

Ini bukan hal mudah, akan tetapi bukan tidak mungkin untuk kita lakukan bersama-sama. Tentu ini dapat sukses mencapai tujuan, sepanjang kita tidak ter-distract (terganggu dan tertahan) oleh hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti polemik, hype 4.0, hype metaverse, dan sebagainya.

Kesimpulan

Teknologi informasi dan pandemi telah banyak merubah cara orang dalam beraktivitas sehari-hari. Kemampuan beradaptasi secara digital kian menjadi penting dari sebelumnya.

Mempersiapkan diri kita dan keluarga untuk dapat beradaptasi dengan keadaan merupakan pakem dari masa ke masa. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan generasi penerus agar dapat lebih fleksibel terhadap perubahan yang ada.

Teknologi digital berkembang secara eksponensial, tertinggal dapat sebabkan kerugian yang banyak. Ada banyak peluang terbentang di masa depan, hanya saja ktia semua perlu mengusahakannya.

#FlyingEagles

Pin It on Pinterest

Share This