Dengan komunitas di masing-masing media sosial, kita dapat saling menginformasikan suatu informasi valid atau tidak. Ini adalah salah satu cara deteksi kepalsuan informasi di internet yang cukup efektif.

Hoax Semakin Halus

Beberapa metoda penyebaran informasi yang menyesatkan belakangan ini semakin halus. Tentu ini akan lebih sulit dikenali oleh banyak pengguna internet, khususnya pengguna sosial media.

Berikut beberapa (dugaan) hoax yang beredar di September 2019:

  1. Video aparat kepolisian dengan narasi suara seakan memergoki ambulans dan pekerja medis membawa batu dan bom molotov. Video ini cepat viral pada dini hari, oleh beberapa akun anonim, akun influencer, dan bahkan akun resmi TMC Polda Metro Jaya. Sepintas, ini tidak terlalu berbahaya dan hanya “Akrobat Politik”, akan tetapi sesungguhnya hal ini mencederai reputasi institusi POLRI dan citra pemerintah Indonesia di tengah masyarakat.
  2. Video Polisi memukuli pasien di UGD sebuah rumah sakit, yang ternyata kejadiannya bukan di Indonesia.
  3. Contoh lainnya, ketika terjadi aksi demo ricuh di Jembatan III Makassar, Sulsel, lantas ada yang menyebarkan video tersebut dengan narasi “Kondisi terkini di Jembatan III, Grogol, Jakarta, Rusuh!!”.
  4. Informasi palsu seperti contoh di atas dapat menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Sebab jika informasi seperti ini dibiarkan maka akan semakin meluas seperti “bola liar”.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara deteksi kepalsuan informasi di internet agar kondisi di dalam negeri tetap dapat kondusif.

Cara Deteksi Kepalsuan Informasi di Internet

Tidak perlu menjadi detektif atau intelejen untuk mendeteksi sebuah informasi yang beredar merupakan informasi palsu atau valid. Pada dasarnya, semua orang bisa melakukan hal tersebut jika mengetahui caranya. Dan ini cukup mudah .. terus baca cara deteksi kepalsuan informasi di internet ini, kami akan jelaskan caranya.

Berikut beberapa tips dan trik cara deteksi kepalsuan informasi di Internet.

Cara Mengetahui Foto Profil Asli Atau Palsu

Banyak akun yang mencitrakan diri sebagai wanita cantik, wanita soleha atau wanita baik-baik di media sosial. Akun-akun seperti itu memang cepat populer dan banyak diikuti. Akan tetapi, kami banyak menemukan bahwa foto profil yang mereka pakai merupakan hasil comotan.

Akun yang menggunakan foto profil palsu sering digunakan untuk aksi “social engineering” atau untuk menipu orang banyak. Dalam dunia perpolitikan pun juga dipakai untuk menyebarkan kebencian terhadap lawan politik.

Sebetulnya cukup mudah untuk mengetahui foto profil palsu atau tidak jika kita menggunakan notebook atau komputer PC.

  1. Klik kanan pada foto profile
  2. Pilih “cari gambar di google”
  3. Maka, jika foto profil tersebut palsu maka akan banyak hasil pencariannya.

Akan tetapi, jika foto profil menggunakan foto-foto dari Instagram akan lebih sulit untuk kita periksa. Sebagai salah satu cara deteksi foto profile palsu, kita dapat menggunakan Google Vision. Dengan meng-upload foto profile tersebut pada Google Vision, kita dapat mengetahui foto tersebut ada di website mana saja.

Cara Mengetahui Keakuratan Video Suatu Kejadian

Video memang lebih sulit untuk dilacak kebenarannya. Jika di edit, ini tidak terlalu sulit, mata kita dapat membedakan tingkat kehalusannya. Akan tetapi, seperti pada contoh kasus nomor 2 di atas, bagaimana kita mengetahui itu sebenarnya kejadian di Indonesia atau dimana?.

Sebagai salah satu cara deteksi kepalsuan informasi pada suatu video, kita dapat mencari di Youtube. Caranya dengan memperkirakan kejadian tersebut, misal “Polisi pukuli pasien”, maka kita akan dapatkan hasil bahwa kejadian tersebut di negara lain.

Setelah mengetahui kepalsuan suatu informasi yang disampaikan oleh seseorang, segeralah memberitahu mereka melalui kolom reply. Minta mereka untuk segera menghapusnya agar tidak banyak yang menyebarkan.

Menggunakan Logika

Dengan cara berpikir yang logis, ini juga menjadi sebuah cara deteksi kepalsuan informasi yang efektif. Beberapa waktu yang lalu ramai akun profile bercadar menunjukkan hal-hal tidak senonoh, dan ternyata mereka adalah akun-akun pelaku prostitusi yang memakai cadar. Tentu sebelumnya hal ini dapat dicerna secara logika saja, tidak perlu ditelusuri lebih lanjut.

Kemudian, seperti pada kasus hoax ambulans pembawa batu, kita dapat melihat di video tersebut tidak ada batu dan bom molotov. Lantas hanya dari narasi suara di video tersebut kita memutuskan bahwa benar ambulans tersebut membawa batu dan bom molotov?.

Banyak lagi hal yang seharusnya dapat dicerna dengan logika. Secara harfiah, kita memang diberikan akal untuk menyeleksi mana yang benar dan mana yang tidak benar.

Pentingnya Mengatasi Kepalsuan Informasi Secara Bersama-sama

Mengatasi hoax, informasi sesat, atau informasi palsu memang harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Media masa terutama, sebaiknya berhati-hati dalam meliput suatu berita. Sebab, seperti kejadian hoax ambulans pembawa batu, media berita online seperti Media Indonesia dan Kompas sangat berani memunculkan berita tersebut meskipun beberapa netizn yang kritis sudah mengungkapkan kecurigaan terhadap informasi tersebut.

Namun, hingga saat ini belum ada kabar penegakkan hukum UU ITE terhadap penyebar video tersebut serta pembuat video hoax ambulans pembawa batu. Jika ini terjadi pada masyarakat biasa, mungkin sudah dijerat dengan UU ITE dan dilakukan penangkapan.

Inilah pentingnya untuk menghindari diri dari menyebarkan hoax agar dapat melindungi diri kita dari jeratan hukum yang tidak kita duga. Sebab, dengan menyebarkan informasi yang belum tentu benar faktanya, lantas penyebaran kita itu menjadi viral, maka jika informasi tersebut terbukti hanya sebuah hoax maka Anda langsung dapat dijerat UU ITE.

Hoax dapat mengakibatkan situasi di suatu wilayah menjadi tidak kondusif dan ini sebetulnya merupakan sebagai salah satu bentuk dari social engineering yang mana termasuk pada salah satu kategori ancaman cyber di era digital yang patut kita waspadai bersama.

Seperti kerusuhan di Wamena yang menelan puluhan korban jiwa, dan ini juga diduga karena beredarnya hoax. Biasanya cara ini merupakan cara dalam perang asimetris yang dilancarakan oleh pihak asing melalui agen-agen mereka di Indonesia. Agen-agen tersebut bisa saja menempati posisi strategis di pemerintahan, dan ini memang tingkat intelejen yang harus dapat mendeteksi.

Semoga penjelasan singkat ini dapat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kerusuhan, perpecahan dan korban jiwa hanya lantaran karena hoax.

Pin It on Pinterest

Share This