Squid adalah sebuah platform berbasis UNIX yang dapat digunakan secara umum sebagai proxy-server dan web caching. sama. Selain itu juga berguna untuk meningkatkan keamanan akses internet dengan melakukan penyaringan konten atau alamat website. Sebelum memahami arti squid cache ada baiknya memahami mengenai proxy server dan web cache terlebih dahulu.

Pendahuluan Pemahaman Arti Squid Cache

Proxy Server

Dalam jaringan komputer, proxy server berperan sebagai pintu gerbang dan jembatan antara client dengan server yang akan diakses. Proxy server meng-evaluasi permintaan client untuk tiap akses ke server untuk mengatasi prosedur teknis yang sebetulnya cukup rumit. Kebanyakan proxy server saat ini merupakan web proxy yang berfungsi untuk memfasilitasi akses ke konten di World Wide Web (WWW) dan menyediakan anonimitas.

Web Cache

Juga dikenal dengan HTTP Cache yang merupakan sebuah penyimapanan sementara data-data web yang diakses atau pernah diakses untuk mengurangi beban kerja server, dan ketersendatan akses suatu konten di web.

Cara Kerja Squid Cache

arti squid cache dan cara kerjanyaSquid cache banyak digunakan oleh para penyedia jasa internet (ISP) untuk menghemat bandwidth dan meningkatan kecepatan akses internet di sisi pengguna. Hal ini dapat terjadi karena akses internet lokal dan internasional memiliki tingkat kecepatan yang jauh berbeda, sehingga seluruh konten web yang berada di luar negeri seperti Google, Video Youtube, dan lainnya akan di simpan sementara di server squid yang berada di Indonesia, sehingga jika ada pelanggan internet yang mengakses ke video youtube maka sebetulnya mereka hanya mengakses di server squid di Indonesia. Memang sekilas mirip dengan CDN (Content Delivery Network) akan tetapi Squid chace memiliki banyak keterbatasan dan skalanya tidak sebesar CDN, dan Squid cache lebih mengarah ke teknis proxy sebetulnya.

Pada dasarnya arti Squid cache hanya dapat berlaku untuk konten statis namun dapat diperluas lagi kegunaanya yang merupakan salah satu arti squid cache dan berkembang kemudian menjadi teknik Content Delivery Network atau CDN.

Dengan memperhatikan cara kerja Squid maka dapat diperoleh arti squid cache lebih mudah yakni squid berperan sebagai proxi server untuk HTTP, HTTPS dan FTP yang menghemat bandwidth dan meningkatkan waktu respon dengan caching halaman web yang sering diminta oleh para user. Sementara Squid dapat digunakan sebagai proxy server ketika user mencoba untuk mendownloal halaman dari internet, dapat juga digunakan sebagai reverse-proxy dengan menempatkan squid antara pengguna dan web aplikasi.

Semua akses dari pengguna pertama akan diproses oleh Squid, jika halaman yang sudah ada dalam Squid Cache maka konten akan disajikan langsung dari squid cache tersebut tanpa harus mengakses langsung ke halaman website tersebut sehingga juga dapat mengurangi beban kerja server website yang secara nyata berada pada pusat hosting atau cloud hosting atau pada sebuah data center.

Berikut beberapa sistem operasi yang mendukung untuk menjalankan aplikasi Squid:

  • AIX
  • BSDI
  • Digital Unix
  • FreeBSD
  • HP-UX
  • IRIX
  • Linux
  • Mac OS X
  • NetBSD
  • NeXTStep
  • OpenBSD
  • OS/2 and eComStation
  • SCO OpenServer
  • Solaris
  • UnixWare

Kapan Idealnya Menggunakan Squid ?

Idealya Squid digunakan terhadap akses ke sebuah konten halaman website yang memiliki frekuensi tinggi diakses oleh banyak pengguna. Berikut adalah beberapa skenario penggunaan squid:

  • Terhadap sebuah halaman web dinamis yang menampilkan berita dan diperbarui dalam hitungan jam, dan menerima ratusan kunjungan dalam hitungan jam.
  • Sebuah halaman website statis yang sering diakses secara berulang, squid dapat memberikan peningkatan kinerja dengan caching halaman web status yang sering diakses di memory squid. Contoh : halaman depan sebuah website perusahaan seperti website data center indonesia yang kontennya bersifat tetap atau statis.

Kapan Squid Tidak Ideal Digunakan ?

Dalam beberapa skenario, jika URL yang diminta adalah satu-satunya faktor yang menentukan respon maka dengan aman Squid dapat digunakan. Berikut adalah skenario dimana Squid tidak layak untuk digunakan:

  • Jika seluruh konten aplikasi bersifat dinamis, dan validitas halaman sering berubah-ubah. Contoh : Halaman depan sebuah website yang selalu berubah-ubah seperti stumbleupon.
  • Squid tidak cocok untuk aplikasi yang membutuhkan login, sayangnya secara umum tiap aplikasi memiliki otentikasi pengguna. Disinilah CDN menggantikan peran Squid dalam hal peningkatan kecepatan akses.
  • Aplikasi yang berat dengan menggunakan browser cookie, karena squid bergantung pada URL untuk cache halaman. Jika halaman disajikan dengan struktur permalink URL + kode cookies, maka halaman tersebut tidak harus dicache oleh Squid.

Sebetulnya untuk para “Tukang Jaringan” teknik squid ini sangat menyenangkan dimana mereka dapat ber-improvisasi dengan kreatifitas masing-masing, disinilah sampai ada sebutan “Seni Squid” dalam hal ini para ISP atau Penyedia Jasa Internet berlomba untuk mengatasi persaingan dengan memberikan pelayanan yang terbaik ke pelanggan mereka sembari menghemat kebutuhan biaya bandwidth.

Secara tingkat pemerintahan yang melakukan Sensor terhadap website dengan konten yang tidak memenuhi norma, maka sebetulnya dengan teknik Squid yang baik semua website dengan konten negatif tersebut dapat di blok dan disajikan ke halaman internet positif. Namun seiring dengan perkembangan, internet positif pun dapat kehilangan fokus jika keuntungan materi yang dikerja.

Seperti contohnya situs web reddit yang di blok pemerintah RI, seharusnya konten-konten dengan kata-kata tertentu di URL dapat disaring, bukan induk domainnya. Dan dengan memberikan sebuah tool di browser firefox atau google chrome untuk mengirim informasi website konten negatif sebetulnya pemerintah RI dapat mengajak banyak pengguna internet Indonesia untuk memerangi website konten negatif.

Dalam hal ini penyaringan konten, kami yakin sebuah jasa managed it service di Indonesia dapat membantu pemerintah dalam membuat tools tersebut dan selaras dengan program pemerintah saat ini, yakni “Revolusi Mental”.

Pin It on Pinterest

Share This