Perhelatan bertaraf internasional kerap membutuhkan pengalihbahasa profesional. Konser, konferensi, kunjungan kepresidenan, pameran, dan seminar internasional. Kesemua kegiatan tersebut mendatangkan peserta dari bermacam-macam negara yang berbeda. Demi kelancaran, maka butuh alat penerjemah bahasa.

Bukan cuma untuk perhelatan bertaraf internasional saja. Alat pengalihbahasaan punya kegunaan untuk menerjemahkan teks-teks penting, jurnal ilmiah contohnya. Meski bentuknya berupa perangkat lunak, tidak seperti peralatan interpreter yang biasa ada di event-event internasional, tapi soal kualitas bisa jadi andalan.

Lalu apakah alat penerjemah bahasa itu? Apa manfaatnya? Jenis-jenisnya apa aja sih? Terakhir, apa sudah ada alat yang dapat mengalihbahasakan pembicaraan secara langsung ke bahasa lain mirip Universal Translator pada serial Star Trek? Baca semua penjelasan di bawah ini sampai habis, ya!.

Apa itu Alat Penerjemah Bahasa?

Alat penerjemah bahasa merupakan tools untuk merubah sebuah kata, frasa atau kalimat dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Google Translate dan Microsoft Translator menjadi dua alat paling populer. Ada juga Simultaneous Interpretation System. Berbentuk software, alat atau tools ini membaca bahasa yang di-input user, menganalisa bahasa yang digunakan, lalu menyampaikan makna sebenarnya ke bahasa lain.

Tools ini sanggup mengalihbahasakan lisan maupun tulisan. Fitur speech-to-text dan text-to-speech yang melekat pada alat ini dapat memberi hasil terjemahan yang fleksibel. Dalam bentuk teks maupun suara. Software ini dapat pula mengenali grammar, menganalisa sintax, serta belajar hal baru dari setiap interaksinya dengan pengguna.

Meski belum sempurna, namun alat penerjemah bahasa membuka jendela baru bagi banyak bisnis  untuk menangani pasar internasional mereka. Biasanya alat ini akan disulap menjadi chatbot, mengawinkannya dengan kecerdasan buatan atau AI lalu menginstalnya ke lapak online perusahaan. Sanggup memberi respon cepat pada tiap pertanyaan pelanggan di semua hari dan waktu. Tanpa libur dan tanpa tidur.

Jenis Alat Penerjemah Bahasa Berdasarkan Teknologinya

Ada berbagai macam alat penerjemah bahasa di internet. Kebanyakan dalam bentuk software tools yang mudah untuk memakainya secara online. Terdiri dari 4 jenis, berikut rinciannya:

1. Alat Penerjemah Statistikal

Bersandar pada algoritma khusus tiap kali melakukan penerjemahan, alat ini juga punya kemampuan belajar pada terjemahan yang manusia selesaikan. Dari review yang dilakukan pada hasil terjemahan ahli alih bahasa, alat ini akan mempelajari bagaimana caranya menerjemahkan kata atau frasa dengan lebih pas.

Terjemahan para profesional akan menjadi referensi bagi alat ini untuk membuat perkiraan terjemahan dari bahasa asal. Seringkali hasil terjemahannya dalam bentuk frasa ketimbang kata.

Meski bawaan teknologinya merupakan mesin yang dapat mempelajari hal baru, bukan berarti tanpa cela. Jenis alat pengalihbahasaan yang satu ini masih jauh dari kata sempurna. Hasil terjemahannya masih banyak yang berantakan dan belum bisa menerjemahkan berdasarkan konteks kalimat. Akan lebih pas memakainya untuk mencari terjemahan pada kata atau frasa yang paling sederhana. Menerjemahkan kalimat, tidak direkomendasikan!.

2. Alat Penerjemah Berbasis Aturan Berbahasa

Alat translasi yang satu ini cenderung lebih kuno. Teknologinya juga sederhana. Wajar saja, sebab kemunculannya baru pada era sebelum lahirnya pembelajaran mesin, yakni pada era 1950-an. Bisa dikatakan kalau alat ini menjadi pelopor software penerjemahan berbasis komputer.

Metodenya berbeda dengan alat penerjemah statistikal sebelumnya. Karena tidak bisa belajar sendiri, maka buituh tangan seorang programmer untuk memasukkan berbagai kata, terjemahan, aturan gramatikal dan lain sebagainya. Dan sayangnya cuma bisa untuk dua bahasa saja.

Ketergantungan alat ini pada vocabulary sangatlah tinggi. Terlebih lagi, karena menekankan pada aturan kebahasaan, jadinya gramatikal juga jadi bagian penting tiap kali alat ini menerjemahkan sesuatu. Perlu database yang super lengkap setara kamus agar tools translasi ini bisa berjalan normal. Jika tidak, tools akan lebih sering error karena tidak dapat menemukan terjemahan dari kata yang pas.

Karena hanya berfokus pada kata saja, jenis alat translasi ini juga jauh dari kata sempurna. Penerjemahannya terlalu literal dan mengabaikan maksud kalimat di bahasa asal. Karenanya pesan yang sampai menggunakan bahasa sasaran bisa sangat jauh dari maksud yang sebenarnya. Tentu alat ini tidak pas untuk mentranslasikan karya tulis penting sekelas jurnal ilmiah.

3. Alat Penerjemah Gabungan

Demi dapat hasil terbaik, maka lahirlah ide mengawinkan dua jenis alat sebelumnya. Muncullah alat penerjemah gabungan sebagai hasil kombinasi alat penerjemahan berbasis aturan kebahasaan dengan statistikal. Alat pengalihbahasaan yang satu ini membawa semua kelebihan dua sistem asalnya lalu menggabungkan keduanya secara parelel tiap kali menerjemahkan.

Alat ini menggunakan dua urutan metode:

  1. Pertama, tools translasi statistikal jadi bagian analisa kata, lalu tools penerjemahan berbasis aturan kebahasaan akan menjadi sumber petunjuk saat proses penerjemahan berjalan. Selain itu juga untuk memberi sentuhan akhir yang sempurna..
  2. Kedua, kebalikannya dari metode pertama. Alat penerjemah berbasis aturan kebahasaan yang punya peran mengalihbahasakan. Lalu memanfaatkan tools translator statistikal untuk perbaikan hasil akhir terjemahannya.

Ternyata walaupun sudah dikombinasi, tetap saja tim editor masih harus kerja keras membenahi. Sebab hasil terjemahannya seringkali gagal menangkap pesan yang tepat. Selain itu silogisme terjemahannya juga cacat. Masih belum memadai untuk jadi andalan menerjemahkan dokumen-dokumen penting.

4. Alat Penerjemah Neural

Mengapa alat penerjemah ini punya nama neural? Bukankah neural bisa berarti saraf? Sebab utamanya adalah algoritma yang mentenagai alat ini menciptakan banyak titik yang saling tekait. Mirip sistem saraf ataupun sel otak manusia. Karena punya kemiripan dengan otak manusia, maka alat pengalihbahasaan ini sanggup belajar sendiri. Mempelajari berbagai informasi dengan kemampuan pembelajaran mendalam atau deep learning..

Dengan pembelajaran mendalam, alat ini bisa meng-upgrade  dirinya sendiri tanpa bantuan manusia. Selain itu, teknologi yang meniru cara kerja sel otak manusia ini memungkinkan tools translator  satu ini bisa memahami maksud dan tujuan sebuah kalimat. Hal ini secara sukses merevolusi cara kerja alat penerjemahan statistikal.

Dari segi kualitas terjemahan memang jempolan. Alat ini dengan mudah melibas tiga jenis alat sebelumnya. Akan tetapi hasil terjemahannya masih membutuhkan sentuhan editor, jika penerjemahan teks. Karena flaw satu ini maka jenis alat penerjemah neural masih belum bisa 100% mengganti manusia dalam pekerjaan penerjemahan.

Jenis Alat Penerjemah Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya? Berarti apa ada alat penerjemah dalam bentuk fisik? Betul! Berikut rinciannya:

1. Dalam Bentuk Perangkat Lunak

Empat jenis alat translasi di atas jadi contoh yang pas untuk bentuk perangkat lunak. Sifatnya fleksibel, tidak terikat wqaktu dan tempat. Siapapun bisa menggunakannya dengan mudah dan pengaksesannya bisa secara online maupun offline..

Biasanya untuk pengaksesan offline menggunakan aplikasi pada ponsel pintar. Sementara pengaksesan online yang lebih umum. Sebab banyak situs yang menyediakan tools penerjemahan khas mereka masing-masing. Ternyata bukan cuma itu, penggunaan online-nya juga terlihat pada jendela bantuan pengguna yang biasa ada pada website-website toko online.

Mulai dari terobosan teknologi berupa alat penerjemahan neural, pengembangan tool translator semakin pesat dari waktu ke waktu. ChatGPT, Bard dan Bing AI. Tiga chatbot tersebut menggunakan versi terbaru dari neural tool translator yang disebut transformator. Sehingga AI dapat merespon manusia dengan lebih luwes. Kualitas penerjemahannya pun termasuk yang paling mutakhir. Meski tetap belum bisa menyamai standar penerjemahan profesional yang dilakukan manusia.

2. Dalam Bentuk Perangkat Fisik

Nah, ini yang Anda tunggu-tunggu. Alat penerjemahan jenis ini tersedia dalam bentuk Sistem Interpreter Simultan atau SIS. Karena berbentuk sistem, maka alat ini terdiri dari bebeberapa alat. Berikut rinciannya:

a. Microphone Sensitif

Agar dapat menangkap setiap kata dan kalimat secara rinci maka alat ini sangatlah penting. Microphone jenis ini disertai dengan teknologi canggih. Kualitasnya lebih baik daripada mic-mic umum di pasaran.

Mengapa harus memakai microphone sensitif? Sebab alat SIS ini biasanya untuk memudahkan penerjemahan dalam event-event besar bertaraf internasional. Selain itu jenis mic sensitif terbaru memasukkan fitur actve noise cancellation yang canggih dan dapat meredam suara latar belakang yang mengganggu suara pembicara.

b. Transmitter

Sebutan lainnya adalah pemancar. Memiliki fungsi mengirimkan suara dari pembicara ataupun peserta event ke receiver pada interpreter booth. Ada transmitter juga yang fungsinya mengirimkan hasil terjemahan dari interpreter booth ke penerima atau receiver pada tiap peserta event.

Dalam proses pengiriman, audio sebelum ataupun setelah penerjemahan ini berbentuk sinyal infra merah ataupun radio FM. Perubahan sinya ini terjadi pada interpreter console.

c. Interpreter Console

Alat ini bertugas untuk merubah gelombang audio dari interpreter, pembicara maupun peserta acara ke sinyal infra merah ataupun radio FM. Setelah itu mengirim sinyal ini melalui pemancar atau transmitter. Interpreter console menjadi satu bagian dari sistem alat penerjemahan lisan yang paling penting. Tanpa alat ini, sistem tidak dapat bekerja.

d. Headphone Canggih

Canggih? Darimananya? Headphone ini memiliki teknologi noise cancellation. Yaitu sebuah fitur yang dapat menangkal kebisingan di sekitar interpreter. Sehingga interpreter atau penerjemah lisan dapat melakukan pekerjaannya.

Teknologi harus ada agar sang interpreter dapat mendengarkan dengan jelas suara pengguna bahasa yang perlu ia terjemahkan. Jika tidak ada, bisa-bisa penerjemah ini malah menghasilkan terjemahan yang tidak nyambung atau lebih buruknya lagi ngawur. Karena tercampur dengan suara lain.

e. Interpreter Booth

Alat yang satu ini berbentuk ruang kecil yang didesain sangat kedap suara. Fungsinya untuk tempat interpreter melakukan pekerjaannya menerjemahkan ucapan pembicara maupun peserta event selama acara berlangsung. Di dalamnya terdapat microphone sensitive serta headphone canggih sebagai perlengkapan utama interpreter.

Jasa penyedia interpreter berpengalaman sudah semestinya memiliki interpreter booth ini. Sebab alat ini jadi salah satu bagian terpenting dalam SIS sebagaimana bagian lainnya.

Manfaat Alat Translasi

Bukan cuma bikin mudah proses alih bahasa. Alat penerjemah bahasa bisa juga membikin prosesnya lebih cepat. Apakah cuma itu kegunaannya? Tentu saja tidak. Berikut rinciannya:

1. Hemat

Alat penerjemah telah merevolusi cara sebuah bisnis melayani pasar globalnya. Dulu, butuh banyak penerjemah hanya untuk merubah bahasa pada konten dan tampilan antar muka website. Pengerjaannya dilakukan sepenuhnya secara manual yang biayanya tentu saja tidak sedikit.

Kini alat translasi dapat memangkas biaya lebih banyak untuk kebutuhan tersebut. Cukup pakai programmer yang punya skill programming website, alat penerjemahan bisa dirancang untuk merubah seluruh tampilan antar muka ke bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Hasil penghematannya juga cukup signifikan.

Meski begitu, bukan berarti kebutuhan akan penerjemah menjadi hilang. Sebab alat penerjemahan di era sekarang masih belum bisa dengan sempurna menggantikan human translator. Penerjemah dapat menspesialisasikan diri pada glosarium dan ketentuan dalam berbahasa. Sebab satu kata yang sama bisa berbeda makna jika diterapkan pada niche yang berbeda. Oleh karena itu penerjemah manusia masih menjadi kebutuhan perusahaan, namun dengan jumlah yang lebih sedikit saja dari waktu ke waktu.

2. Meningkatkan Produktivitas

Kemampuan alat penerjemahan yang dapat melakukan terjemahan dengan cepat dan tanpa memandang waktu sangat meningkatkan produktivitas perusahaan. Tidak ada penerjemah manusia yang dapat menyaingi kemampuan alat ini jika bekerja sendirian. Peningkatan produktivitas tentu saja akan berimbas pada pertumbuhan perusahaan. Malahan semakin mutakhir teknologinya, maka alat penerjemah bahasa akan semakin cepat dan akurat.

3. Memperluas Aksesabilitas

Penerjemah manusia hanya dapat melakukan penerjemahan untuk satu pasang bahasa dalam satu waktu. Berbeda dengan alat penerjemah bahasa yang dapat melakukannya secara simultan dan cepat. Bahkan bisa ratusan bahasa dalam satu waktu. Hal ini dapat memperluas aksesabilitas bagi pengguna dari berbagai negara di dunia. Kemudahan ini dapat membuka konten, layanan bahkan penjualan produk pada banyak konsumen di dunia.

Bukan cuma meruntuhkan dinding pemisah yang bernama bahasa. Namun juga memberi keterbukaan informasi bagi mereka yang tunarungu ataupun tunanetra melalui fitur speech-to-text dan text-to-speech yang sudah tersemat pada hampir semua alat penerjemahan di era sekarang.

4. Tidak Perlu di Beri Training

Terkadang karyawan penerjemah kekurangan skill penerjemahan. Maka agar meningkatkan produktivitasnya, perusahaan harus mengirimkan si karyawan untuk mengikuti training. Sementara biaya training ini tidaklah murah.

Alat penerjemah bahasa tidak membutuhkan training ini. Upgrade kemampuan dan database hanya dengan unduh lalu update seperti halnya software pada umumnya. Terlebih lagi, seringkali website penyedia tool ini hanya menarik biaya di awal dan tidak ada biaya untuk update seterusnya.

Apalagi alat penerjemah bahasa era ini menggunakan AI sebagai algoritmanya. Sementara perkembangan AI atau kecerdasan buatan sangatlah pesat melalui tangan-tangan raksasa teknologi dunia. Dengan begitu alat ini dapat meningkatkan kemampuannya secara mandiri dan terus menerus tanpa batas.

Apakah Ada Alat Penerjemah Bahasa Langsung?

Hingga kini kita membahas mengenai alat penerjemah bahasa dalam bentuk software. Sementara alat yang berbentuk hardware masihlah bergantung pada interpreter manusia, belum bisa berdiri sendiri.Maka jawaban dari pertanyaan yang menjadi subjudul bagian ini adalah “belum ada”. Mengapa “belum ada” bukannya “tidak ada”? Sebab perkembangan teknologi sekarang sedang mengarah kesana. Namun untuk pembuatan mesin interpreter yang dapat menerjemahkan bahasa secara langsung belumlah dibuat.

Apa bukti perkembangan sedang mengarah ke pembuatan alat ini? Perkawinan antara alat penerjemahan neural dengan alat penerjemahan berbasis AI. Hasil yang muncul adalah ChatGPT 4 yang Openai sudah luncurkan tahun 2023 lalu.

Kemampuan pembelajaran mendalam dan keluwesan AI dalam membuat teks yang menyerupai percakapan. Ditambah dengan terobosan baru pada alat penerjemahan neural yaitu jaringan tranformator neural. Jaringan ini yang menjadi pendukung utama teknologi LLM yang mentenagai kinerja ChatGPT dan Bard.

Meski alat penerjemahan semakin canggih, namun perkawinan dengan SIS yang melahirkan alat mirip Universal Translator yang terdapat dalam seri Star Trek masihlah jauh. Sebab hasil terjemahan dari software translasi era ini masih belum bisa menggantikan peran penerjemah manusia secara total. Utamanya mengatasi permasalahan penerjemahan bahasa secara natural.

Kesimpulan

Lahirnya alat penerjemahan pada awalnya untuk membantu para penerjemah profesional dalam memenuhi kebutuhan translasi yang dari waktu ke waktu terus meningkat. Dalam perkembangannya, alat ini malah justru berjalan untuk berada pada posisi yang sejajar dengan penerjemah profesional.

Berawal dari alat penerjemah berbasis aturan kebahasaan hingga jaringan transformator neural, perkembangan teknologi translasi sedang mengarah pada efisiensi penerjemahan. Di awal era AI ini, translator tool semakin memperpendek jarak dengan kemunculan ChatGPT 4 yang menggunakan LLM generasi terbaru. Hal ini secara sekilas kelihatan mengancam posisi penerjemah profesional.

Meski begitu, kemampuan AI masih tersandung pada penerjemahan bahasa secara natural. Walaupun sudah mampu mentranslasikan konteks, namun untuk bisa benar-benar menjadi alternatif penerjemah profesional yang berpengalaman masih sangatlah jauh. Apalagi sampai membuat alat penerjemah bahasa langsung seperti Universal Translator pada seri Star Trek. Setidaknya alat seperti itu masihlah menjadi fiksi ilmiah di masa-masa yang dekat ini.

Pin It on Pinterest

Share This